Mohon tunggu...
dhanitrilogy
dhanitrilogy Mohon Tunggu... lainnya -

Catatan ini hanya ilusi, jembatan mengabdi pada diri, bukan elegi namun sebuah persepsi jati diri, untuk apresiasi sebuah kisah dalam jemari

Selanjutnya

Tutup

Politik

Krisis Kepercayaan Menjelang Pemilu 2014

23 Februari 2013   12:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:50 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemana Demokrasi Dan Keadilan Yang Sesungguhnya

Ranah dan kanca Politik dalam negeri selalu memberikan sajian yang memekakan mata ditengah rundungnya kisruh yang sudah terjadi, lagi dan lagi adalah kasus korupsi, secara psikologis masyarakat indonesia kembali diuji akan arti sosok pemimpin sejati tanpa cacat diantara gemuruh demokrasi dan keadilan yang sesungguhnya, tapi entah dimana letak keberadaan demokrasi dan keadilan itu.

Krisis kepercayaan itulah yang akan terjadi menjelang pemilu 2014 nanti, demokrasi dan keadilan sudah tidak berlaku dalam bumi pertiwi indonesia sekarang, pemimpin yang dicari pun sepertinya tidak ada yang sesuai dengan harapan masyarakat kecil sekarang, kepalsuan demi kepalsuan ditutupi dengan kepalsuan yang lainnya, rangkain dan rentetan janji selama ini tidak ada yang bisa dibuktikan,tanpa rasa bersalah,tanpa rasa menyesal mereka (Politisi Korup) menjual mimpi dan harga diri. sudah terbukti dalam politik penguasa pemilu partai berlogo bintang berwarna biru partai Demokrat yang saat ini bertengger, semuanya bermasalah dengan hal berbau korupsi.bahkan yang saat ini sedang ramai dalam berita Hot News di stasiun stasiun TV Republik Indonesia, AU Inisial dari partai Demokrat diduga terlibat dan sudah dijadikan tersangka,bukan itu saja,tapi kenyataan yag mencengangkan sebenarnya adalah tapi ketika sang AU berucap

“ 1 rupiah saja saya korupsi hambalang, gantung saya dimonas ”

Lalu saat ini dia dijadikan tersangka, dan publik menunggu ucap janji seorang laki-laki berinisial AU,akankah dia dia digantung, semoga saja tidak,walaupun hukum gantung alternatif solusi eksekusi mati yang paling bersih dan juga murah,tidak perlu berdarah-darah hanya bermodal tali,panggung eksekusi dan kata pengantar. saya tidak bisa membayangkan ketika dia (AU) digantung di monas sesuai ucapanya, benak saya mengatakan akan terjadi kerusuhan politik yang luar biasa. Dan ini tidak etis dilakukan di negara Republik Indonesia ini. lantas apa seperti ini sosok pemimpin di negeri pertiwi ini.orang yang seharusnya menjadi panutan dalam segi kategori penguasa.

Saya,anda,dia dan kita semua krisis dalam segi pemimpin apalagi menjelang pemilu 2014 yang katanya akan dihelat 09 april 2014 mendatang, memang terlalu dini membahas sosok 2014 mendatang, tapi kalo tidak dipersiapkan sedari dini dan lagi lagi rakyat seperti saya hanya melihat kebobrokan dan hancurnya kredibiltas, harapan apa dan peluang seperti apa untuk kami melihat dan mengacu nanti, apa seperti yang terhormat bapak Jokowi kah sosok pemimpin nanti. Saya tidak menginginkan bapak jokowi menjadi orang nomer satu di republik indonesia nanti, saya tidak ingin melihat bapak jokowi duduk di kursi panas itu.saya lebih setuju beliau pak jokowi fokus pada ibukota indonesia saja, ketika dia duduk di singgasana saya rasa dia hanya bekerja sendiri,blusukan sendiri tanpa diback up siapapaun, karena kenyataanya memang tidak ada sosok yang bisa menandingi,suport,dukung bahkan tulus menyelesaikan masalah-masalah di negeri sejuta pesona keindahan ini. Lantas siapa..??

[caption id="attachment_245133" align="alignnone" width="448" caption="10 Sosok Krisis (Sumber Nasional.kompas.com)"][/caption]

Indonesia dan saya pribadi rindu, sangat rindu adanya sosok yang bisa dijadikan kiblat dalam demokrasi adil,demokrasi yang membawa semangat tinggi dalam berkarya membangun keutuhan negeri dan demokrasi yang bisa memberikan keadilan sosial bagi rakyat indonesia sesuai dengan Pancasila sila ke V, kami rindu adanya seorang pemimpin yang mau tahu apa kondisi rakyatnya, apa yang sedang dibutuhkan rakyatnya dan apa yang diminta suatu keadilan oleh rakyatnya.

Apakah masih ada sosok yang seperti demikian diatas disampaikan,ada, saya yakin masih ada tapi semoga sosok seperti mereka masih belum teracun dengan goda kelindan antara harta,jabatan,kekuasaan dan wanita. Harapan tinggallah harapan bak mencari jarum dalam tumpukan jerami, mustahil tapi perlahan jarum tersebut juga akan ditemukan,dan semoga ketika ditemukan jarum itu bersinar dan bisa memberikan cercah harapan bagi sosok yang di ingini masyarakat indonesia dari sabang sampai merauke.

Dan inilah kenyataan yang terjadi,rentetan duka yang tak kunjung henti di bumi pertiwi Indonesia, Politik menjadi sebuah alunan irama sajak dalam kenyataan di indonesia yang tanpa pernah ada rasa manis,hanya pahit,dunia politik tidak ada yang mau disalahkan,semua merasa paling benar,sudah sangat langka sosok figur gentelman yang ada makin marak figur yang cemen,kejam dan sarat dengan persaingan yang tidak pernah sehat,penuh intrik,banyak taktik dengan segala cara ditempuh walau gunakan kambing hitam sekalipun.

Siapa yang bisa membantu saya berikan sosok seorang pemimpin dalam melangkah menuju 2014 nanti,adakah yang bisa berikan saya sebuah sosok dengan jaminan untuk sebuah keadilan secara merata di ranah pertiwi Indonesia,tanpa janji namun bukti... silahkan tanya pada nurani..

Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat. (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno).

Hiduplah Indonesia Raya

Indonesia Raya Merdeka Merdeka, Tanahku Negeriku Yang Kucinta,

Indonesia Raya Merdeka Merdeka

Hiduplah Indonesia Raya

Cuplikan Lagu Indonesia Raya

[caption id="attachment_245134" align="alignnone" width="298" caption="Indonesia Raya (Dok Pribadi)"]

1361622372902238579
1361622372902238579
[/caption]

Salam Indonesia Satu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun