Poldasu Diserang Teroris, Kapolri Mohon Perhatikan Sumut

Pertama sekali kita sangat prihatin atas meninggalnya Ipda Anumerta Martua Sigalingging yang diserang teroris pada Minggu, 25 Juni sekitar pukul 02.00 dinihari yang lalu. 

Masyarakat Kota Medan tentu saja sangat terkejut,  Markas yang notabene pusat kekuatan polisi se Sumatera Utara diteror oleh 2 orang pelaku dengan menggunakan peralatan sederhana( pisau) yang pada akhirnya mengakibatkan gugurnya salah satu prajurit bhayangkara.

Bagaimana jika seandainya mereka menggunakan bom sebagai senjata untuk menyerang markas polisi tersebut?  Yang pasti ada pesan yang ingin disampaikan teroris. Timbul sebuah kesan, polisi sibuk mengamankan masyarakat menjelang lebaran,  tapi lengah terhadap sistem keamanan dimarkas sendiri. 

Wakapolri telah mengeluarkan pernyataan bahwa Medan adalah daerah rawan teror (detik. com). 

Peristiwa ini terjadi pada perayaan Idul Fitri saat menjelang proses pergantian Kapolda Sumut dari Irjen Rycko kepada Irjen Paulus Waterpauw. 

Terdengar kabar bahwa Kapolda yang baru Irjen Paulus Waterpauw sedang mencalonkan diri menjadi gubernur di Papua. Bagaimana mungki  Irjen Waterpauw mampu untuk fokus menjalankan tugasnya,  jika ia pun sedang menggalang dukungan di ujung Indonesia? 

Insiden ini harus menjadi perhatian penting dari Kapolri. Sumut butuh perhatian ekstra.  Muncul ungkapan dimasyarakat seperti ini "markas polisi aja diserang,  apalagi kita? "

Mohon rasa nyaman dimasyarakat menjadi prioritas dengan menempatkan Kapolda yang mampu mengatasi keamanan diSumut. 

Sebuah catatan dengan akhir yang tidak Happy Ending dari masa kepemimpinan Irjen Rycko. 

Salam dari Anak Medan!