Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mourinho Gagal Buktikan Teorinya untuk Kalahkan Liverpool

12 Januari 2020   20:34 Diperbarui: 12 Januari 2020   20:37 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jose Mourinho memberikan instruksi kepada Dele Alli dkk saat menjamu Liverpool di pekan 22 (11/1). | Sumber gambar: Reuters

Jika melihat secara statistik permainan (terlampir di bawah), Liverpool unggul segalanya. Kecuali soal jumlah tendangan yang mana Spurs dapat melesakkan 14 tendangan, sedangkan Liverpool "hanya" 13. Soal torehan ini, bisa dikatakan wajar Spurs dapat melakukannya.

Karena, dengan pola bermain oportunis, tujuan sebuah tim dalam menyerang adalah menendang bola ke gawang lawan, tidak peduli apakah itu harus on target atau tidak. Karena, dengan keberhasilan mereka meneror pertahanan lawan, itu sudah cukup. Agar lawan tetap menaruh waspada terhadap permainan.

Namun, yang menjadi permasalahan tentu efektivitas permainan. Apalagi, mereka bermain di kandang sendiri. tentu keinginan menang harus diutamakan meski lawannya adalah tim unggulan. Liverpool jelas diunggulkan, namun Spurs seharusnya dapat melakukan inisiatif yang banyak.

Karena, lagi-lagi keberadaan Mou dan pengalamannya mengamati permainan lawan melalui profesi sebagai pundit sebelumnya seharusnya dapat memberikan dia metode yang tepat untuk menjungkalkan Liverpool. Jika dirinya yang pragmatis gagal mengalahkan Liverpool, siapa lagi yang mampu melakukannya?

Pertanyaan ini jelas pantas dilayangkan ke Mourinho. Karena, dengan filosofinya yang kuat dan materi pemain Spurs yang setidaknya (dianggap) lebih baik dari Everton, harus dapat berbuat banyak.

Termasuk dengan status pertandingan itu yang menempatkan Spurs sebagai tuan rumah. Maka, inisiatif permainan seharusnya dapat diambil oleh Spurs setidaknya setidaknya di babak pertama.

Roberto Firmino jadi protagonis bagi Liverpool dengan gol tunggalnya yang sukses antarkan Liverpool meraih tiga poin di London Utara. | Reuters
Roberto Firmino jadi protagonis bagi Liverpool dengan gol tunggalnya yang sukses antarkan Liverpool meraih tiga poin di London Utara. | Reuters
Namun, sialnya tim tamu juga mengincar keunggulan cepat di babak pertama. Seolah mereka tidak ingin momen saat bertamu ke Old Trafford terulang. Sehingga, yang dilakukan Virgil van Dijk dkk adalah mencari keunggulan terlebih dahulu dan meladeni permainan Spurs.

Statistik pertandingan. | Tangkapan Layar/Google/Premier League 2019/20
Statistik pertandingan. | Tangkapan Layar/Google/Premier League 2019/20
Bahkan, agresivitas permainan Liverpool bisa dikatakan lebih tinggi dengan jumlah pelanggaran 8 kali dan diantara itu terdapat dua kartu kuning yang keluar dari kantong wasit untuk mereka. Itu artinya, Liverpool sudah memprediksi kesulitan yang akan dihadapi dan sudah siap untuk membuat permainan Spurs tak sesuai rencana.

Lalu, apakah itu artinya Mou gagal menerapkan taktik dan analisisnya?

Mou berikan jabatan tangan untuk Alli. | Reuters
Mou berikan jabatan tangan untuk Alli. | Reuters
Sebenarnya bisa dikatakan Mou tidak gagal. Karena ada dua faktor yang dapat menunjangnya. Satu, adalah permainan Spurs tidak "kotor". Mereka fokus untuk bermain lebih rapi, baik untuk bertahan maupun untuk menyerang. Terbukti mereka tidak mengantongi kartu kuning dan jumlah pelanggaran juga "hanya" separuh dari torehan Liverpool.

Namun, dengan permainan yang sedikit "cantik" ala Mou itu, justru membuat Liverpool lebih leluasa untuk mengolah alur bola dari segala penjuru, dan itu adalah faktor keduanya. Yaitu, Klopp sudah menyiapkan cara untuk membongkar permainan sebuah tim dengan pelatihnya (Mourinho) yang dikenal pragmatis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun