Mohon tunggu...
Darul Azis
Darul Azis Mohon Tunggu... Administrasi - Wirausahawan

Wirausahawan yang terkadang menulis

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pembangunan Infrastruktur Indonesia Sentris; Merawat Nasionalisme dan Menambah Investasi Masa Depan Bangsa

1 Juli 2016   16:06 Diperbarui: 1 Juli 2016   16:26 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Shutterstock

Prolog; Sepintas Cerita

“Mas, tolong baca ini. Teman-teman dari Kecamatan Negeri Besar dan Pakuan Ratu pada khawatir gara-gara berita ini.” Kata Puja melalui sebuah pesan di BBM sembari memberikan sebuah link berita kepada saya. Puja adalah teman saya dari kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan yang juga sama-sama sedang menempuh pendidikan di Jogja. Di Jogja, saya bertemu dengannya melalui sebuah organisasi kedaerahan pelajar dan mahasiswa asal Way Kanan. Di organisasi tersebut, ia didaulat sebagai koordinator mahasiswa/i  di Jogja yang berasal dari dua kecamatan tersebut di atas untuk mempermudah pola komunikasi organisasi.

Saya kemudian membuka link berita yang diberikannya. Setelah membacanya dua kali, berita itu benar-benar membuat dahi saya mengernyit. Berita tersebut adalah tentang ancaman warga Negeri Besar yang akan bergabung dengan Kabupaten Tulang Bawang Barat jika jalan di kecamatan tersebut tidak kunjung diperbaiki. 

Saya kemudian membalas pesan Puja.

“Aku sudah baca. Ini persoalan serius. Kamu lagi di rumah kan?”

“Iya Mas, aku di rumah. Gimana?”

“Tolong kamu temui dan ajak ngobrol Pak Abdurrahim sekaligus mengklarifikasi berita itu. Jangan sendiri, usahakan ngajak temen-temen mahasiswa yang lain. Siapa tahu dengan begitu nanti ada jalan keluar. Nanti info ini coba kusampaikan ke pihak Pemda. Kita coba dampingi semampu kita.”

“Oke, Mas!”

“Sip”

(Baca : Jalan Rusak, Warga Way Kanan Ancam Gabung ke Tulangbawang Barat)

Percakapan itu terjadi kurang lebih setahun yang lalu. Jalan kabupaten yang rusak parah dan tak kunjung mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah saya membuat masyarakat di wilayah tersebut terdorong untuk memisahkan diri dan bergabung dengan daerah yang lebih dekat dan mampu memberikan kemudahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun