Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rizieq Shihab Juga Pernah Ingatkan Umatnya Jangan Sampai Dibohongi Pakai Ayat Al-Quran

8 November 2016   11:43 Diperbarui: 8 November 2016   12:00 12738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok saat menyampaikan pidatonya di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, 17 September 2016, yang kemudian menjadi masalah besar dugaan penistaan agama itu (You Tube Pemprov DKI Jakarta)

Sebagaimana kita ketahui, kasus tuduhan Ahok telah melakukan penistaan agama Islam yang kini sedang panas-panasnya itu, bermula dari pidatonya di depan warga Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, pada 27 September 2016.

Ketika itu sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok dalam pidatonya berbicara mengenai program budi daya ikan kerapu di Kepulauan Seribu akan tetap berjalan meskipun dia tidak terpilih lagi, Ahok berkata:

“Jadienggak usah pikiran, ‘Ah nanti kalau enggak kepilih pasti Ahok programnya bubar’. Enggak, saya (jadi gubernur) sampai Oktober 2017. Jadi, jangan percaya sama orang. Kan, bisa saja dalam hati kecil Bapak-Ibu enggak bisa pilih saya. Karena dibohongin pakai Surat Al-Maidah 51macem-macem gitu lho (warga tertawa). Itu hak Bapak-Ibu, ya. Jadi kalau Bapak-Ibu perasaan enggak bisa pilihnih saya takut masuk neraka dibodohin gitu ya enggakapa-apa, karena ini kan panggilan pribadi Bapak-Ibu. Program ini jalan saja.”

Pernyataan Ahok itu kemudian menjadi masalah besar seperti sekarang ini ketika Buni Yani memenggal video pidato Ahok itu, lalu menulis transkripnya tidak sesuai dengan apa yang diucapkan Ahok, lalu menyebarkannya lewat akun Face Book-nya, lalu dengan cepat menjadi viral di dunia maya. Meskipun hanya menghilangkan satu kata, yaitu kata “pakai”, makna pernyataan Ahok itu sangat jauh berbeda dari yang sebenarnya, dan ia sudah mengakui kesalahannya itu.

Transkrip yang ditulis Buni Yani itu menjadi: “Bapak-Ibu (pemilih muslim) ... dibohongi Surat Al-Maidah 51 ... (dan) masuk neraka (juga Bapak-Ibu) dibodohi.”

Salah satu tokoh yang paling berperan dalam melontarkan tuduhan Ahok telah melakukan penistaan agama Islam itu adalah Ketua FPI Habib Shihab Rizieq, yang kemudian diperkuat dengan fatwa MUI yang menyatakan atas ucapannya itu, Ahok telah melakukan penistaan terhadap agama Islam, Al-Quran, dan ulama.

Oleh karena itulah mereka lalu melaknatkan Ahok, menuntut dia harus segera ditangkap dan dipenjarakan, lalu melancarkan aksi demo besar-besaran pada Jumat 4 November 2016 lalu, menuntut proses hukum yang independen dan transparan secepat-cepatnya kepada Ahok.

Polemik ucapan Ahok itu pun menjadi perdebatan seru, baik di dunia maya, maupun di dunia nyata, yang melibatkan berbagai tokoh: pemuka agama Islam, pakar hukum pidana, dan ahli bahasa.

Mabes Polri pun dengan cepat, tegas dan transparan melakukan penyelidikan terhadap kasus Ahok ini, dengan telah memanggil untuk didengar keterangan beberapa pemuka agama, pakar hukum pidana, ahli bahasa, dan juga sudah memeriksa Ahok sebagai saksi terlapor, selama 9 jam, kemarin (7/11).

Susbtansi permasalahan tuduhan Ahok telah melakukan penistaan agama itu adalah ucapan Ahok yang mengatakan: “... dibohonginpakaiSurat Al-Maidah 51.”

Apapun penjelasan dan argumen dari pihak-pihak, baik pihak pembela Ahok, maupun pihak yang secara obyektif menilai ucapan Ahok itu bukan termasuk penistaan agama, sudah tidak mau didengar lagi: Pokoknya Ahok harus bersalah, dan dihukum. Titik. Bahkan ada juga yang ingin Ahok itu dibunuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun