Mohon tunggu...
Dandy Novrizal Yasin
Dandy Novrizal Yasin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sarjana Sejarah Universitas Negeri Semarang

Penggemar sejarah yang hobi main ke acara budaya pop Jepang

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Prospek Desainer Wibu di Semarang, Komunitas Budaya Pop Jepang yang Mekar

29 Maret 2024   16:25 Diperbarui: 30 Maret 2024   00:02 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dhika, begitulah penulis memanggilnya, kawan penulis sedang memainkan kostum kreasinya sebagai tentara Jepang di Asia Tenggara dalam acara Nihon Matsuri Unnes 2023 (27/5). (Sumber: dokumen pribadi Riandhika Syah Putra)

Ada anekdot di antara wibu Semarang: "Acara apa saja jika mau ramai, kasih saja sesi cosplay". Ramai peminatnya, tetapi beberapa orang lebih suka memakai kostum daripada membuatnya. Maka di situlah ada prospek pekerja desain: jasa sewa dan jualan kostum!

Di Semarang, apapun acaranya, kasih saja acara main kostum (cosplay). Apapun yang menjadi acara utama, entah bagaimana hal ini bisa disematkan dalam acara. Lomba pelajaran, reuni, acara bank, hingga memberikan penghargaan pada mahasiswa berprestasi. Acaranya bisa di mal, gedung sekolah, hingga ikon bersejarah. Ingin acara ramai? Tambahkan saja pengumuman bahwa ada acara cosplay. Acara yang senggang bisa tiba-tiba berubah menjadi ramai dengan berbagai kostum.

Keramaian ini juga berarti kebutuhan akan kostum. Kostum dalam dunia cosplay profesional tidak bisa dibilang murah. Penyewaaan kostumlah jawabannya.

Hal inilah yang dapat dimanfaatkan oleh pekerja desain. Baik dari lulusan SMK dan perguruan tinggi berbasis fesyen maupun otodidak dapat berbisnis di sini. Selain mahir menjahit, syaratnya tambah satu: tahu tren wibu.

Budaya Cosplay di Semarang

Cosplay berakar dari kata costum playing atau yang dalam bahasa Indonesia main kostum. Pelakunya biasa memakai kostum yang menyerupai tokoh fiksi atau non-fiksi tertentu.

Kegiatan ini merupakan bentuk ekspresi dari pengagum tokoh dari budaya populer, bisa dari film, meme, atau bahkan referensi sejarah.

Karakter dari animasi budaya populer khususnya Jepang, Amerika Serikat, dan belakangan ini Cina menjadi yang paling populer. Baik tokoh film, gim, atau lainnya diperankan oleh para "cosplayer", sebutan pelaku cosplay.

Kurang bisa dipastikan kapan budaya ini masuk ke Semarang. Namun komunitas penghobi cosplay Semarang di Facebook sudah ada sejak 2011. Komunitas yang sudah lama ini memiliki sistem yang sudah terbentuk.

Acara perkumpulan mereka diadakan oleh event organizer, bisa dari perusahaan atau himpunan mahasiswa. Ada pula penyewa kostum yang membuat sendiri atau mengimpor kostum untuk dipinjamkan. Ada pula penjaja makanan, pernak-pernik, dan foto cosplayer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun