Mohon tunggu...
Danang Satria Nugraha
Danang Satria Nugraha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar di Universitas Sanata Dharma

Selain mengajarkan ilmu bahasa dan meneliti fenomenanya di ruang publik, penulis gemar mengamati pendidikan dan dinamikanya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Alih-alih Tantangan Digital, Benarkah itu Peluang Edukasional?

3 Mei 2024   14:05 Diperbarui: 3 Mei 2024   14:13 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(credit: https://mrstooshnov.wordpress.com/2010/10/17/educational-technology-cartoon/)

"One cannot expect positive results from an educational or political action program which fails to respect the particular view of the world held by the people. Such a program constitutes cultural invasion, good intentions notwithstanding."
Paulo Freire

Setiap 2 Mei, Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) untuk mengenang perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam memajukan pendidikan di tanah air. Di tengah gegap gempita peringatan Hardiknas, penting bagi kita untuk merenungkan kembali arah dan tujuan pendidikan Indonesia, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang yang ada di era digital ini.

Seringkali, pendidikan di Indonesia diidentikkan dengan berbagai tantangan, seperti kesenjangan akses, kualitas pendidikan yang belum merata, hingga minimnya inovasi dan kreativitas. Agaknya, identifikasi tersebut juga lazim di berbagai belahan dunia lain. Layaknya telah diungkapkan (atau juga: dipredikasi) oleh Paulo Freire, nun jauh, lebih dari dua dekade silam dalam Pedagogy of the Heart (1998:53) bahwa "The future was inexorable rather than problematic. Thus, there ensued a lack of concern for pedagogical work, which was put on hold awaiting infra structural transformation. The final result was the rejection of dreaming, of utopia, very much like today's pragmatics." Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang untuk memajukan pendidikan Indonesia menjadi semakin lebih baik.

Esai ini bertujuan untuk merefleksikan tema Hardiknas tahun ini, "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar", dengan sudut pandang yang berbeda. Alih-alih hanya terpaku pada tantangan problematis, esai ini, secara singkat, akan membahas berbagai tantangan digital yang dapat diubah menjadi peluang untuk memajukan pendidikan Indonesia. Melalui refleksi sederhana yang boleh jadi konstruktif, esai ini diharapkan dapat memicu diskusi, pemikiran baru dan inspiratif tentang masa depan pendidikan Indonesia.

Teknologi dan Peran Pedagogisnya
Acapkali, pendidikan diasosiasikan dengan berbagai tantangan, seperti kesenjangan akses, kualitas pendidikan yang belum merata, kurikulum yang kaku, dan minimnya inovasi. Tantangan-tantangan ini memang nyata dan membutuhkan solusi yang komprehensif. Namun, alih-alih terjebak dalam pusaran pesimisme, peringatan Hardiknas ini patut menjadi momentum untuk melihat tantangan sebagai peluang untuk transformasi pendidikan.

Perkembangan teknologi digital yang pesat membuka gerbang baru bagi dunia pendidikan. Teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan akses pendidikan, memperkaya pengalaman belajar, mempersonalisasi pembelajaran, dan mendukung kolaborasi dan komunikasi. Tantangan kesenjangan akses, misalnya, dapat diatasi dengan pemanfaatan teknologi edukasi dan platform pembelajaran online yang menjangkau wilayah terpencil.

Di sisi lain, pandemi Covid-19 yang melanda dunia juga menghadirkan disrupsi besar dalam sistem pendidikan. Pembelajaran tatap muka terpaksa dihentikan dan digantikan dengan pembelajaran daring. Situasi ini memaksa semua pihak untuk beradaptasi dan berinovasi dengan memanfaatkan teknologi digital. Meskipun penuh dengan tantangan, pandemi juga membuka peluang untuk mengeksplorasi metode pembelajaran baru yang lebih kreatif dan efektif.

Apabila kita mencoba untuk melakukan identifikasi, teknologi digital, nampaknya, akan membawa pengaruh yang signifikan terhadap sistem pendidikan di Indonesia, sekaligus juga menghadirkan peluang dan tantangan baru. Berikut beberapa catatan tentang dampak positif utama.

Pertama, Meningkatkan Akses Pendidikan. Teknologi digital memungkinkan akses pendidikan yang lebih luas, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan fisik. Platform pembelajaran online, sumber daya edukasi digital, dan kelas virtual dapat menjembatani kesenjangan pendidikan dan memberikan kesempatan belajar bagi semua.

Kedua, Memperkaya Pengalaman Belajar. Teknologi digital menawarkan berbagai alat dan metode pengajaran yang inovatif untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan membuat proses belajar lebih menarik. Guru dapat memanfaatkan simulasi, video interaktif, game edukasi, dan media sosial untuk menghadirkan pengalaman belajar yang lebih dinamis dan multisensoris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun