Mohon tunggu...
Juli Nugroho
Juli Nugroho Mohon Tunggu... Konsultan - Brand-Marketing-Service Excellence Professional.

Penggiat Literasi "AyoGemar Membaca". Penggiat Pelatihan PramugariCerdasAcademy Penggiat UMKM MitraSahabatBisnis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kota Cinema Mall, Icon Baru Perbioskopan Indonesia

16 September 2017   07:53 Diperbarui: 17 September 2017   20:47 5058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Minggu lalu saat saya melintas di kawasan Jatiasih, Bekasi Selatan saya dikejutkan  dengan adanya suatu kompleks bangunan  baru yang  berada di sisi jalan raya tersebut. Saya memang sudah lama sekali tidak melintasi jalanan itu. Kompleks bangunan itu bernama Kota Cinema Mall, dan dibangun pada sebidang tanah yang cukup luas.

Kota Cinema Mall ternyata adalah sebuah Bioskop yang dibangun secara "Stand alone" tidak berada dalam suatu bangunan mall. Di kompleks ini berdiri sebuah bangunan besar yang merupakan bioskop dengan 2 studio yang memiliki kapasitas 200an tempat duduk. Sebuah panggung hiburan yang cukup besar, Cafe 2 lantai yang berada di dalam gedung utama bioskop, serta kawasan pusat jajan/ kuliner yang menyajikan aneka makanan di halaman depan yang lumayan luas. Area parkir yang tersedia dapat menampung puluhan mobil serta di halaman belakang juga berdiri bangunan musholla yang apik.

Munculnya Kota Cinema Mall sebagai penyediaan jasa cinema, sedikit banyak akan menyemarakkan peta perbioskopan di Indonesia. Sebelumnya telah  ada beberapa pemain besar seperti : Cinema 21/XXI, CGV Blitz / Blitzmegaplex, Cinemax dan juga Platinum.

Kota Cinema Mall yang baru dibuka pada awal bulan Juni 2017 ini  berada dibawah naungan PT. Bio Organik Nusantara ini juga menawarkan program investasi pembangunan Cinema di beberapa kota melalui program kepemilikan saham. Program penyertaan dana masyarakat untuk membangun sebuah kompkes hiburan ini cukup unik.

Cinema baru ini sepertinya mentargetkan kelas menengah sebagai pasar utamanya, dengan menjual harga tiket yang terjangkau yakni Rp. 25.000 untuk hari Senin hingga Kamis, Rp. 30.000 di hari Jumat, dan Rp. 40 ribu untuk akhir pekan. Sepertinya mereka juga menargetkan pelajar sebagai target marketnya.

Bila ditinjau dari kacamata marketing, menghadirkan  Cinema,  Panggung Hiburan, Cafe+Kios kuliner dalam satu kompleks dapat dikatakan sebagai suatu strategis yang cerdas. Karena ke 3 fasilitas tersebut dapat saling bersinergi untuk dapat menyedot kocek customer.

Adanya panggung hiburan dapat menarik crowd atau massa untuk hadir dikawasan ini, meskipun mereka tidak berniat untuk nonton film. Demikian juga dengan keberadaan Pusat Jajan yang bisa juga menjadi tempat nongkrong bagi para remaja dan keluarga. Setidaknya "revenue stream" bukan hanya berasal dari Tiket bioskop semata tetapi juga dari penjualan kuliner.

Kota Cinema Mall yang hadir di kawasan Jati asih yang memiliki banyak sekali  perumahan ini, seharusnya bisa menjadi icon baru bagi pusat hiburan  di kawasan tersebut. Semoga!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun