Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Pak RT yang Memeras Warga, Ternyata Masih Ada!

3 Maret 2019   11:36 Diperbarui: 3 Maret 2019   16:18 1733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika aku mau diajak bicara, berarti aku masuk ke perangkapnya. Dia akan meminta maaf dan mungkin dia baik-baik kepada ibuku. Tetapi, bagaimana dengan warga yang lain? Aku 100% yakin, dia tetap akan memeras warga lain, kecuali ibuku! Dan aku tidak mau itu! 

Beres? 

Mungkin! Beres, bahwa surat pengantar sudah dibuatkan untuk oom-ku bawa ke kantor pajak, untuk mengambil SPPT tahun 2018. Dan selanjutnya transaksi bisa berjalan. 

Tidak beresnya adalah aku tidak mau Pak RT ini memeras warga lainnya. Akhirnya, aku SMS Pak RT itu lagi. Untuk mengembalikan uang Rp500 ribu milik ibuku ke rekening atas nama ibuku. 

Karena aku tahu, buat surat pengantar itu tidak dikenakan biaya. Jika surat selesai, jika si pembuat surat mau memberi secara sukarela, ya silahkan saja. Tetapi TIDAK MEMINTA BAYARAN SAMPAI Rp500 RIBU, bahkan lebih lagi jika menuruti permintaan Pak RT, untuk kasus ibuku! 

Bagaimana warga di sana? Memang Rp500 ribu itu sedikit? Banyak sekali, tahuuu.... 


Aku marah dan sungguh amat marah
Aku tidak tahu, apakah kasus ini bisa ditindak atau tidak. Aku tidak akan memperpanjang, tetapi tulisan ini akan ku-share ke medsos sampai instansi-instansi yang berkepentingan. 

Aku sudah melaporkan di QLUE. Syukur-syukur tulisan ini bisa terbaca oleh Gubernur bahkan pemerintah pusat. Bahwa, mafia tanah masih merajalela, walau aku tahu pemerintah sudah berusaha untuk mengecilkannya. 

Sekarang, 

Aku hanya menunggu jawaban dari pemerintah. Dan aku tetap menunggu transferan Rp500 ribu dari Pak RT yang memeras ibuku. Dan semoga dari tulisan ini, Pak RT itu ditindak tegas! Apapun bentuknya. Supaya warga di sana, bisa terbantu jika berhubungan dengan RT di sana....
***
Reformasi mental memang susah. Pak RT ini jika memang hanya sekedar diperingatkan, aku yakin dia akan tetap memeras warga. Tetapi jika dia ditindak tegas, dia harus mendapatkan "shock terapy". Karena orang-orang seperti ini, dipikirannya hanya "untuk memperkaya diri"-nya saja, memeras masyarakat! 

Dan amanah seorang RT adalah melayani masyarakat.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun