[caption id="attachment_209702" align="aligncenter" width="560" caption="Siswa Yan Oi Tong Kindergarten, Kowloon Hong Kong (Dok. Aulia)"][/caption] Saatnya update blog. *shout huraaay* Jadi volenteer sehari. Ini judul postingan saya kali ini. Â Jumat (31/8) saya dipercaya untuk ikut mendampingi siswa Yan Oi Tong Kindergarten, tempat Curtis (anak yang saya asuh) menuntut ilmu, berkunjung ke Hong Kong Science Museum. Jadi sukarelawan ceritanya. Sebenarnya ini bukan pengalaman pertama. Sebelumnya saya juga sering dilibatkan di acara serupa. Baik itu indoors atau outdoors. Bisa dipastikan minimal seminggu sekali diadakan kegiatan outdoors. Saat-saat itulah sekolah akan membutuhkan tenaga bantuan/sukarelawan yang direkrut dari orang tua siswa atau bahkan pengasuh untuk membantu kelancaran kegiatan. Jumlahnya tak banyak. Biasanya dari satu kelas yang terdiri dari 30 siswa akan diambil tiga sukarelawan saja. Anak-anak berusia 4-5 tahun-an mobilitasnya sangatlah tinggi. Apalagi ketika mereka diajak keluar, di tempat keramaian. Meleng sedikit, bisa-bisa anak-anak itu terpisah dari rombongan. Disinilah perlunya peran seorang sukarelawan. Tenaganya dibutuhkan untuk membantu mengawasi anak selama perjalanan dan kegiatan berlangsung. Selain itu, diikutsertakannya orang tua dalam beberapa kegiatan sekolah tentunya memiliki tujuan tertentu. Sekolah ingin membina hubungan yang harmonis antara pengajar, orang tua dan siswa itu sendiri. Dan yang terpenting orang tua bisa melihat secara langsung 'style of teaching' mereka. Jadi tahu bener, mana guru yang jutek, yang lembut dan yang cuek. :D Senang sekali bisa ikut masuk ke dalam dunia pre-school anak-anak di sini. Jadi nambah wawasan. Saya jadi tahu, banyak hal yang bisa kita ajarkan pada anak-anak usia dini. Dari cara berperilaku sehari-hari sampai cara mengenal dan menjaga lingkungan. Saya beberapa kali ikut mendampingi Curtis untuk kegiatan 'ekstra' semacam simulasi latihan penanggulangan kebakaran, kunjungan ke dapur Pizza Hut, atau pernah juga ke dentist. Di sana anak-anak diajarkan bagaimana menjaga kesehatan gigi dengan menyikat gigi secara teratur dan menghindari konsumsi permen secara berlebihan. Kalau dokter yang ngomong mereka langsung percaya dan mau mempraktekkannya. Berbeda sekali ketika kita yang kasih perintah. Bakal masuk kuping kiri lalu bablas lewat kuping kanan. Ada lagi satu kegiatan yang nggak kalah cool-nya menurut saya. Adalah parenting course! Sadar betul kalau 'being a parent has to be one of the most difficult jobs in the world', terutama yang berkaitan dengan 'building good behavior for the children', pihak sekolah memberi perhatian cukup besar dengan memberi kursus pengasuhan dan pendidikan yang sesuai untuk anak. Nggak perlu khawatir, buat peserta yang bahasa kantonnya masih terbata-bata seperti saya, karena kursus selalu disajikan dalam dua bahasa. Cantonese and English. Lumayan...nggak jadi lumanyun. :D Okay, kita sekarang kembali ke acara kunjungan ke museum IPTEK-nya Hong Kong. Eh tiba-tiba saya inget museum IPTEK kita yang ada di TMII Jakarta. Suatu hari nanti saya musti, wajib, kudu ke sana. :) Sebagai sebuah IPTEK center, Hong Kong Science Meseum berisi pameran peragaan IPTEK serta hal lain yang mendukung. Merupakan salah satu alternatif liburan yang memberikan pengalaman baru yang menyenangkan bagi anak-anak. Dan buat orang dewasa juga loh. [caption id="attachment_209710" align="aligncenter" width="560" caption="Hong Kong Science Museum (dok. Aulia)"]
***
[caption id="attachment_209712" align="aligncenter" width="560" caption="Hong Kong Science Museum (dok. Aulia)"]
***
[caption id="attachment_209704" align="aligncenter" width="560" caption="Curtis di wahana anak (Dok. Aulia)"]
***
[caption id="attachment_209705" align="aligncenter" width="560" caption="Belajar ilmu geografi (Dok. Aulia)"]
***
[caption id="attachment_209706" align="aligncenter" width="560" caption="Jeli menatap model-model mobil dalam kaca (dok. Aulia)"]
***
[caption id="attachment_209714" align="aligncenter" width="560" caption="asyik menyimak (dok. Aulia)"]