Milih pemimpin tidak asal diperlukan penilian tersendiri dan sesuai dengan kinerja yang sudah dilakukan khusus buat petahana.
Cuma bagaimana dengan Cagub baru yang hanya mengandalkan program.
Jangan sampai seperti lazimnya para calon  pemimpin yang hanya bisa mengumbar janji.
Yang terpenting semua dilakukan dengan benar.
Seperti yang terjadi diPilkada DKI penuh intimidasi untuk saling menjatuhkan setiap pasangan.
Dalam menghadapi putaran kedua para Cagub semestinya sudah menyiapakan strategi untuk mempengaruhi para pemilih dengan cara yang tidak melawan hukum.
Harusnya yang benar adu program dengan begitu para pemilih bisa menilai sendiri terhadap program yang ditawarkan.
Memang Pilkada DKI menarik perhatian masyarakat luas karena penuh persaingan dan kejutan.
Ada  hal menarik yang dilakukan para Partai pengusung dalam menarik suara dukungan.
Pastinya dilakukan lobby - lobby Politik tapi bagi yang membelot dari keputusan Partai.
 Ya harus menerima nasib seperti yang menimpa Haji Lulung.