Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama FEATURED

Seandainya Catalonia Benar-benar Merdeka

22 September 2015   16:54 Diperbarui: 30 Oktober 2017   14:19 15271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: AFP/Getty Images

Wacana kemerdekaan Catalonia kembali terdengar. Bahkan kini semakin menguat. Pada 27 September ini Catalonia akan menyelenggarakan pilkada, lebih sebagai referendum (tak resmi) untuk memerdekakan diri dari Spanyol bersatu.

Langkah politik untuk membentuk negara otonom sudah dilakukan sejak lama. Bahkan sejak Catalonia ditaklukkan oleh Spanyol pada 1714. Perjuangan warga Catalonia untuk kembali lepas dari cengkeraman Spanyol bahkan pernah memicu terjadinya perang saudara pada 1930.

Demokratisasi yang semaking menguat mendorong warga Catalonia kiangencar menyerukan keinginannya. Referendum tak resmi pada 9 November 2014, sekitar 80 persen warga Catalonia ingin berdaulat.

Dunia memandang situasi ini tak semata-mata dengan kaca mata politik. Meski dalam konteks Spanyol dan Catalonia politik dan bola telah jadi satu sebagaimana Barcelona dan La Liga tak bisa dilepas pisah.

Ya, Barcelona. Salah satu klub terbesar di dunia sekaligus nama salah satu provinsi di Catalonia selain Girona, Lleida dan Tarragona. Sebagaimana popularitasnya sebagai kota terbesar kedua di Spanyol bahkan menjadi salah satu daerah metropolitan di Eropa, Barcelona pun telah mendunia dengan segudang prestasi dan pesonanya. Namun kemerdekaan Catalonia terancam menguburkan pesona dan daya magis tersebut.

Terdepak atau meredup

Bila saja Catalonia merdeka maka sudah dipastikan Barcelona terdepak dari La Liga. Nama besar kompetisi tertinggi di sepakbola Spanyol itu akan kehilangan kontestan yang telah menjadi salah satu ikon kompetisi dan 23 kali tampil sebagai yang terbaik.

Presiden Liga Spanyol Javier Tebas dan menteri olahraga negara Miguel Cardenal telah mengisyaratkan hal itu. Barcelona, juga klub Catalonia lainnya seperti Espanyol tak ambil bagian di pentas La Liga.  

Konsekuensinya, Tebas dan Cardenal memprediksi La Liga akan terpecah. Barca sendiri akan berhenti menjadi kekuatan utama dalam sepakbola Eropa baik dari segi pendapatan (pemasukan dari televisi menurun) maupun kualitas tim karena rivalitas melemah bahkan hilang sama sekali.

Namun bukan tidak mungkin Barcelona masih tetap bisa mengibarkan panji-panjinya. Namun riwayatnya akan seperti Ajax, Celtic atau Standard Liege.

“FC Barcelona tidak akan mampu untuk melanjutkan bersaing di Liga Spanyol. Ini masuk akal untuk berpikir bahwa jika Catalonia merdeka, klub bisa meminta untuk didaftarkan oleh federasi Spanyol,"ungkap Cardenal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun