Mohon tunggu...
Budi Santoso
Budi Santoso Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Bukan PKI adalah Fakta, Titik

13 September 2017   13:55 Diperbarui: 14 September 2017   17:57 3915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lagi-lagi, fitnah dan tuduhan yang tidak mendasar seperti tak bosan-bosannya menghampiri Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Kali ini isu PKI kembali dilampirkan pada kehidupan pribadi Presiden Jokowi.

Fitnah dan tuduhan bahwa Jokowi adalah keturunan PKI tak pernah surut untuk mendiskreditkan Jokowi sejak Pemilihan Presiden 2014 lalu. Padahal isu itu telah dibantah oleh pihak Jokowi sendiri dan keluarganya. Tapi tetap saja masih digunakan oleh pihak yang berseberangan secara politik dengan Presiden untuk menyerangnya. 

Jokowi sendiri telah membantah bahwa dirinya adalah keturunan PKI sejak tahun 2014. Presiden Jokowi menyatakan, "Isu yang menyebut saya PKI adalah penghinaan. Berulang kali saya jelaskan bahwa Bapak dan Ibu saya itu haji. Keluarga saya jelas. Orangnya juga sudah kenal semua. Kakek saya lurah di Karanganyar, sedangkan kakek dari Ibu adalah pedagang kecil."

Selain dari Jokowi sendiri, bantahan bahwa ia keturunan PKI juga datang dari Ibundanya. Sang Ibu membantah apa yang tertulis dalam buku "Jokowi Undercover" yang menyebutkan bahwa Jokowi sebagai anak PKI.  Beliau membantah bahwa keluarganya pernah terlibat dalam gerakan komunisme di Indonesia. Bantahan itu disampaikan Sujiatmi Notomiharjo, saat acara syukuran tahun baru yang digelar di kediaman Ibunda Presiden Joko Widodo di Solo, Senin (2/1/2016).

Seperti sudah diketahui, Joko Widodo adalah anak dari pasangan Noto Mihardjo dan Sudjiatmi. Mereka adalah pasangan asli Jawa yang beragama Islam. Pasangan Noto Mihardjo-Sudjiatmi menikah pada 1959. Setelah itu, keduanya berbisnis jual-beli kayu di Solo, yang sebelumnya sudah lebih dulu ditekuni ayah Sudjiatmi di Wirorejo. Bisnis itu juga yang menurun ke Jokowi.

Selain dari pihak Jokowi dan keluarganya, bantahan bahwa Jokowi bukan bagian dari PKI juga datang dari Badan Intelijen Negara (BIN). Pada tahun 2016 lalu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso menyatakan, kabar yang menyebutkan Presiden Joko Widodo terlibat PKI adalah fitnah. BIN menurut Sutiyoso sudah menyelidiki semua latar belakang pejabat negara, termasuk Presiden Jokowi. Dan hasilnya, tidak ditemukan bukti Presiden Jokowi atau orang tuanya terlibat PKI.

Pendapat senada juga dinyatakan oleh Menteri Pertahanan saat ini. Ryamizard Ryacudu. Saat ditanya kaitan Jokowi dengan PKI, Menhan menjawab, "Ngawur itu. Presiden bukan PKI. Bayangkan waktu itu saya masih berumur 15 tahun. Jokowi itu lebih muda12 tahun dari saya. Artinya saat itu, Presiden berusia 3 tahun. Masa umur 3 tahun sudah PKI. Yang benar saja."

Selain dari BIN dan Menhan, mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), Hasyim Muzadi juga membantah bahwa Jokowi adalah PKI. Menurutnya, "Jokowi adalah nasionalis yang tak akan menjual Indonesia kepada asing. Silahkan menjelekkan. Yang tidak boleh itu memfitnah. Jokowi dibilang PKI itu tidak betul."

Ya, memang betul apa yang dinyatakan oleh Hasyim Muzadi tersebut. Jokowi bukan PKI dan ia adalah seorang nasionalis. Jiwa nasionalis dan kebangsaan Presiden Jokowi tidak perlu diragukan lagi. Jiwa kebangsaan Presiden Jokowi adalah Pancasila. Jokowi menyatakan secara tegas bahwa Pancasila harus menjadi dasar negara sampai kapanpun.

Oleh karena itu, masyarakat harus jeli melihat indikasi seseorang adalah PKI atau tidak, karena isu PKI sebagai paham terlarang di Indonesia sering kali disalahgunakan untuk menyerang kepribadian Jokowi. Untuk itu, bagi warganet sebaiknya jangan mudah terprovokasi atas isu tersebut.  

Berbeda pandangan soal pilihan politik merupakan hal yang wajar. Tapi upaya menyebarkan informasi yang tidak tepat, apalagi fitnah mengenai latar belakang kehidupan seorang Presiden adalah tindakan keji. Dan setiap agama pasti melarang tindakan keji tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun