Mohon tunggu...
Healthy

Kloroplas vs Ribosom, Siapa yang Lebih Kuat?

25 Agustus 2017   00:13 Diperbarui: 25 Agustus 2017   19:06 2233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awalnya, kloroplas terbentuk melalui endosimbiosis. Jaman dahulu telah terbentuk sel autotrof yang memiliki persamaan dengan Cyanobakteri yang dikenal pada masa kini. Ada juga yang beranggapan bahwa sel autotrof puba tersebut memiliki nenek moyang yang sama dengan Cyanobakteria. Sel purba heterotrof eukariotik (memiliki membran inti) yang bernafas secara aerobik, menelan sel autotrof prokariotik yang dapat berfotosintesis. Sel autotrof yang hidup di dalamnya bersimbiosis dengan sel inangnya. Sel autotrof mendapat karbon dioksida dan air dari sel inangnya, sedangkan sel inangnya mendapatkan oksigen dan hasil fotosintesis. Sel autotrof ini akhirnya menjadi sel kloroplas, berinti, memiliki mitokondria, yang merupakan cikal bakal dari sel tumbuhan.

Dari teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya kloroplas dulunya adalah sel autotrof yang berevolusi. Itulah mengapa kloroplas memiliki DNA yang juga dijumpai pada bakteri fotosintetik. Umumnya, jika sel menelan sel lain, maka sel yang ditelan akan hancur dicerna oleh enzim sel yang menelan sel tersebut. Tapi tidak dengan sel autotrof (kloroplas). Sel autotrof memiliki pertahanan yang cukup kuat sehingga tidak hancur saat ditelan, dan bahkan saling memberi keuntungan (bersimbiosis) terhadap sel yang menelannya. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kloroplas merupakan sel yang sangat kuat, cukup kuat untuk tidak dapat dicerna oleh sel heterotrof.

Kloroplas juga memiliki membran ganda yaitu membran dalam dan luar. Membran luar menyeleksi zat yang masuk kedalam kloroplas. Zat yang dapat lewat adalah zat yang berukuran kurang dari qo kilodalton. Membran dalam bersifat semipermeable yang berarti hanya bisa dilewati oleh zat zat tertentu. Bisa dikatakan perlindungan yang dihasilkan dari membran ganda adalah dua kali lipat dari organel lain yang tidak memiliki membran ganda. Hal ini menyebabkan zat-zat, atau materi lainnya yang dapat masuk ke dalam kloroplas semakin terseleksi. Sehingga kloroplas tidak mudah dimasuki oleh zat yang mungkin dapat membahayakan. Ribosom tidak memiliki membran ganda, sehingga sistem pertahanannya bisa dikatakan lebih rendah daripada kloroplas. Ribosom juga tidak memiliki struktur pertahanan lain yang bisa melindungi ribosom. Ribosom hanya terdiri atas RNA dan protein.

Tapi dalam segi penyerangan virus, ribosom lebih unggul daripada kloroplas. Virus cenderung menyerang DNA sel inangnya. Kloroplas memiliki DNA sendiri yang memungkinkan kloroplas untuk membelah diri. DNA adalah materi genetik yang sangat penting untuk penurunan sifat, dan jika rusak, akan menimbulkan kerusakan pada sel tersebut. Jika kloroplas terserang oleh virus, kloroplas bisa rusak lalu mati.

Pertama-tama, ekor virus melekat pada dinding sel inang yang memiliki protein khusus yang bisa ditempeli oleh protein virus. Virus dapat menempel pada sel-sel yang diinginkan karena virus mempunyai reseptor pada ujung serabut ekor. Setelah menempel, virus mengeluarkan enzim penghancur untuk embentuk lubang pada dinding sel inang.

Setelah terbentuknya lubang, kapsid virus berkontraksi dan memompa asam nukleat berupa RNA atau DNA (hanya bisa satu jenis) masuk ke dalam sel, tetapi kapsid virus tetap di luar sel inang. Jika kapsid kosong, kapsid akan terlepas dan tidak berfungsi lagi.

Lalu, virus menghasilkan enzim penghancur yang dapat menghancurkan DNA inangnya, tetapi enzim tersebut tidak bisa menghancurkan DNA virus itu sendiri. DNA virus mengambil alih kendali sel dan mereplikasi dirinya dan membentuk DNA virus dalam jumlah yang banyak. Karena virus tidak dapat melakukan sintesis protein sendiri, virus menggunakan ribosom sel inang untuk menyintesis protein virus yang akan dijadikan kapsid.

Kapsid-kapsid tersebut mula-mula terpisah antara bagian kepala, ekor dan serabut ekor. Lalu, bagian-bagian tersebut dirakit menjadi virus-virus yang baru. DNA virus masuk kedalam virus-virus baru tersebut. Setelah perakitan selesai, virus menghasilkan enzim penghancur lagi dan ribosom akan mati pada tahap ini dan ikut meledak bersama sel rusak tersebut.

Virus mengeluarkan enzim yang dapat menghancurkan DNA inangnya tapi tidak dapat menghancurkan DNA virus itu sendiri.. Virus akan mereplikasi DNAnya berulangkali sampai jumlahnya banyak. Setelah itu, virus akan membuat kapsid dengan memanfaatkan ribosom dan enzim-enzim sel inang untuk menyintesis protein virus, karena virus tidak bisa menyintesis proteinnya sendiri. Lalu sampai dimana virus sudah mengambil alih sel inang, ribosom baru mati bersama sel karena sudah tidak digunakan oleh virus lagi.

Dalam proses daur litik virus yang dijelaskan di atas, kloroplas rusak lebih dulu karena DNAnya diserang oleh virus. Sedangkan ribosom masih bertahan karena ribosom digunakan oleh virus untuk menyintesis protein. Ribosom baru mati saat fase terakhir, dimana virus-virus tersebut mengeluarkan enzim penghancur dan meledakkan ribosom bersama sel yang sudah rusak.

Dalam tinjauan reparasi, ribosom lebih unggul karena ribosom sendirilah yang menghasilkan protein yang digunakan dalam reparasi sel. Setelah protein yang disintesis telah selesai diproses oleh ribosom, protein tersebut bisa langsung digunakan oleh ribosom itu sendiri. Kloroplas memang dapat memang dapat menyintesis protein untuk reparasi sel kloroplas karena memiliki plastoribosom (ribosom yang terdapat di kloroplas). Tapi, jika jarak antara penghasil protein dan bagian sel yang rusak dihitung, maka ribosomlah yang dapat memperbaiki diri lebih cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun