Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Kejutan dalam Draft NBA 2017

23 Juni 2017   17:14 Diperbarui: 26 Juni 2017   06:16 1753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Draft NBA boleh saja kelar, tapi petualangan para pemain NBA belum akan berakhir. Bukan petualangan free agent mana yang akan bergabung ke mana mulai satu Juli besok, tapi bagaimana cerita para pemain ini selanjutnya. Apakah tetap sama seperti hari ini atau malah pindah ke tim lain? Saya sendiri belum bisa menebak.

Draft 2017 pada dasarnya berjalan menarik. Sepuluh besar sesuai perkiraan pengamat, setidaknya dua hari menjelang hari H. Meski untuk beberapa nama buat saya garuk-garuk kepala. Fultz boleh dibilang cocok dengan sistem Sixers  yang punya setidaknya empat pengumpan brilian sekaligus pembuka ruang. Ben Simmons, Dario Saric, Joel Embiid, dan Sergio Rodiguez. Meski dengan kemampuan lengkapnya, bisa dibilang Fultz bisa bermain di mana aja. Pergerakan umpan para maestro muda ini bikin permainan tim jadi menarik. Begitu juga kehadiran Jayson Tatum di Celtics yang emang udah kliatan jadi pilihan aman. Tembakannya bagus, pull up jumper, iso, semua keren. Bukankah basket intinya bisa akurat masukin bola?

Meski begitu, Fox dan Jackson bakal ngasih dimensi yang beda buat timnya masing-masing. Kekuatan fisik dan kecepatan mendobrak pertahanan lawan meski tembakan terbilang biasa-biasa saja, klo nggak bisa dikata kurang akurat. 

Masuknya Zach Collins yang punya pick and pop bagus dari luar lingkaran tiga angka emang pas dengan kebutuhan Blazers. Terlebih frame dan kemampuan blok Collins di bawah jaring jelas sesuai dengan kebutuhan tim. Mereka butuh big man yang kokoh yang bisa memberi rasa aman, ketika para guard mereka kurang piawai menjadi benteng pertahanan lapis pertama. 

Yang buat saya heran adalah kehadiran Frank Ntilkina. Terlepas gosip akan dilepasnya Kristaps Porzingis, buat apa coba mereka ngedatengin stretch four lagi kalau mereka udah punya Carmelo Anthony? Tim ini boleh dibilang mengejutkan. Saya terus terang menjagokan mereka jadi penantang playoff musim lalu karena mereka mendatangkan duo Bulls yang, pada masa jayanya, terbilang punya permainan enak dipandang. Meski nggak bisa dibilang punya postur ideal sebagai defender, Joachim Noah jago menutup pergerakan pemain lawan, doi juga playmaker bagus, yang jago membuka ruang. Drive Derrick Rose, di masa jayanya, boleh dibilang tak terhentikan. Sekali lagi tak terhentikan sebelum cedera mulai rajin datang. Justin Holiday dan Courtney Lee juga bukan guard lincah sembarangan. Tapi sampek sekarang, saya heran kenapa mereka bisa ada di peringkat 12 wilayah timur musim lalu.  

Sama halnya dengan kekagetan saya tentang kepindahan Top 15 NBA Player, Jimmy Butler. Butler yang dua tiga hari ini cenderung kalem, malah ujug-ujug pindah ke tim yang bisa dibilang punya pertahanan nggak bagus, kemasukan 109.1 poin per pertandingan musim lalu, meski terbilang produktif, 108,1 poin per pertandingan, karena punya banyak penembak serba bisa mulai dari Karl Anthony Towns, Andre Wiggins sampai Zach Levine, yang bisa menembak dari beberapa posisi. 

Kepindahan yang jelas meremajakan Bulls di satu sisi dan mengantarkan Timberwolves jadi penantang babak playoff. Timberwolves mendapat Jimmy Butler dan draft no 16, sedang Bulls mendapat Zach Levine, Chris Dunn dan draft no 7, Laurie Makkanen, yang masih muda-muda. Meski dari dari itung-itungan gaji menurut ESPN trade machine, trade mereka nggak berhasil, di dunia nyata berhasil-berhasil aja. Pertukaran ini boleh dibilang jelas akan mengatrol  jumlah tembakan tiga angka Bulls yang musim lalu cuma ada di peringkat 26. Sedangkan kehadiran Butler jelas angka memperkokoh benteng pertahanan tim. Menarik jika mereka bisa menukar Ricky Rubio yang konon kurang jegos nembak. Tim ini bisa punya variasi serangan yang menakutkan, meskipun dengan Rubio yang cuma terkenal dengan kecepatan dan umpannya saja, beberapa bulan yang lalu D'angelo Russell (Lakers) udah cukup dibuat keteteran lewat permainan pick and roll Rubio. 

https://twitter.com/NBADraft
https://twitter.com/NBADraft
Udah menjadi rahasia umum bahwa perpindahan draft NBA dan pertukarannya menentukan arah suatu tim ke depan. Kita tentu masih ingat bagaimana Cleveland Caveliers memilih memotong kompas dengan mengirim Andrew Wiggins ke Minnesota Timberwolves kurang dari sebulan setelah didrafted. Selain mendapat Lebron James yang berstatus free agent, Cavs mendapat Kevin Love dari Timberwolves, sedang Timberwolves menerima Andrew Wiggins dan Anthony Bennet. 

Perpindahan yang mempengaruhi pencapaian mereka di babak reguler. Cavs langsung naik ke peringkat dua wilayah timur (masuk final malah), Wolves melorot ke dasar klasemen wilayah barat. Proses peremajaan tim (rebuilding process) Wolves, terhitung dari masuknya Wiggins (2014) belum nampak hilalnya, sedang Cavs sudah sesuai harapan, dimulai dari draft Kyrie Irving di tahun 2011 dan kepulangan James, tiga tahun berselang, setahun kemudian mimpi juara jadi kenyataan.

Minimal kita bisa ngeliat satu hal dari apa yang dicapai Irving atau Wiggins. Keduanya punya keseimbangan tubuh, akurasi tembakan, ama terbilang konsisten mencetak angka. Tapi skills bagus doang kadang blom cukup. Meski dianggap tim yang punya talenta muda yang bagus, tiga musim terakhir, tim muda ini ada di luar lima besar. Kyrie Irving bahkan butuh 3-4 musim dan gerbong yang dipimpin Lebron James untuk keluar dari peringkat 13 besar.   

ESPN.com
ESPN.com
Portland Trail Blazers terbilang salah satu tim yang beruntung. Tim memulai peremajaan dengan mengganti 4 starter sekaligus dan langsung masuk playoff, dengan rata-rata usia paling muda pada musim 2015-16. Salary mereka juga hanya $66.562.366. Selisih cukup banyak dari salary cap NBA musim itu yang mencapai $84.740.000. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun