Mungkin terdengar sangat remeh bagi kita yang sejak lahir sudah diterangi oleh lampu dan menikmati tenaga listrik -- namun bagi masyarakat-masyarakat yang selama ini tinggal tanpa penerangan yang andal, lampu ini dapat membawa perbedaan. Anak-anak mereka dapat mengerjakan PR di malam hari, balita yang tadinya harus menghirup asap karena pembakaran kerosene agar terang di malam hari dapat menikmati udara yang lebih bersih. Mari kita simak dibawah ini dampak positif yang dibawa oleh GravityLight di suatu daerah di Kenya.
---
Memang sumber-sumber energi ini bukanlah merupakan suatu sumber energi yang dapat serta-merta dijadikan sumber energi utama sebuah komunitas atau negara. Mudah saja untuk kita mengatakan "ah hanya gitu saja, tidak efektif untuk kedepannya"kepada produk-produk yang terdengar "gila" ini -- namun, bayangkan jika lebih banyak inovator yang melihat potensi pengembangan energi-energi baru dan inovatif dari hal-hal yang kita lihat sehari-hari namun tanpa sadar dapat menghasilkan listrik atau menjadi sumber penerangan. Bayangkan jika ada saudara-saudara kita di daerah yang terpencil di Indonesia ini yang terinspirasi dan menjadi solusi bagi komunitas mereka yang mungkin masih belum dialiri listrik atau bahkan tidak memiliki penerangan. Tentu, tidak menutup kemungkinan pula bahwa energi "gila" dan "remeh" ini dapat dikembangkan dalam skala yang lebih besar, menjadi alternatif yang dapat menyelesaikan masalah bagi lingkungan di sekitarnya.
Ide gila itu pun menjadi penerang bagi masyarakat sekitar dan menjadi secercah harapan untuk energi yang lebih baik di masa depan.
---
Hari kesembilan dari #15HariCeritaEnergi
Informasi lebih lanjut mengenai sektor energi Indonesia dapat diakses melalui www.esdm.go.id!