Upah (ujroh) adalah kompensasi yang diberikan kepada seseorang atas manfaat jasa yang telah dikeluarkan untuk orang lain. Upah bisa berbeda-beda sesuai dengan perbedaan kadar manfaat jasa yang diberikan dalam satu pekerjaan, bukan karena curahan tenaga fisiknya. Islam memberikan pedoman kepada bahwa prinsip pemberian upah adalah adil dan cukup. Sebagaimana hadits Nabi tentang pentingnya kelayakan upah yang diriwayatkan Imam al Baihaqi : "berikanlah gaji kepada pekerja sebelum kering keringatnya, dan beritahukan ketentuan gajinya terhadap apa yang dikerjakan."
Nasib Guru pada Masa Peradaban Islam
Jika kita melihat sejarah peradapan islam, maka akan kita lihat perhatian para penguasa terhadap pendidikan sangat besar termasuk nasib para pendidiknya. Perhatian Rasululloh SAW terhadap dunia pendidikan tampak saat beliau menetapkan tawanan perang badar dapat bebas jika mereka mengajarkan baca tulis kepada sepuluh orang penduduk madinah.
Begitu pula pada masa khalifah islam yang kedua yaitu Umar bin Khoththob. Imam ad Damsyiqi menceritakan sebuah riwayat dari al Wadliyah bin atho yang mengatakan bahwa di madinah ada tiga tenaga pengajar yang mengajari anak-anak kecil. Khalifah Umar bin Khoththob memberi mereka upah masing-masing 15 dinar per bulan (HR Ibn Abi Syaibah). 1 dinar = 4,25 gram emas. Jika dikonversi pada masa sekarang nilainya kurang lebih 33 juta rupiah. Nilai yang sangat  sepadan dengan pengorbanan yang telah diberikan.
Khatimah
Perjuangan masih sangat panjang. Butuh kesadaran kolektif baik pendidik paud itu sendiri, masyarakat maupun pemerintah untuk menaikkan kualitas pendidik paud khususnya non formal. Gaji memadai yang ditunjang dengan akses mendapatkan kesempatan untuk peningkatan dan pengembangan kualifikasi akademik serta kompetensi menjadi sebuah keniscayaan. Harapannya kualitas generasi masa depan akan meningkat dengan diawali  mendapat pendidikan yang benar di masa golden age oleh para pendidik yang kompeten. Salam perjuangan untuk seluruh pendidik paud di seluruh Indonesia.
