Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Korbankan Ego, Kuatkan Simpul Solidaritas Antar Sesama

31 Agustus 2017   06:41 Diperbarui: 31 Agustus 2017   06:49 1783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saling Membantu - khazanahalquran.com

Kondisi Indonesia saat ini, terus menghadapi berbagai tantangan yang tidak ringan. Meski negeri ini dikenal sebgai negeri yang beragam, toleran, dan sangat mengedepankan kerukunan antar umat, tapi ancaman perpecahan tetap saja terbuka ketika sentimen SARA dihembuskan. Tidak sedikit diantara masyarakat yang memutus tali silaturahim, tidak sedikit pula yang memutus tali pertamanan dan persaudaraan. Semuanya itu terjadi lantaran provokasi yang begitu hebat di dunia maya dan dunia nyata.

Banyak contoh yang terjadi yang bisa menjelaskan bagaimana provokasi itu bisa mengancam persatuan dan kesatuan. Pilkada DKI Jakarta merupakan contoh yang paling gambang. Ujaran kebencian seperti tak ada habisnya. Satu persatu orang dilaporkan karena dianggap mencemarkan nama baik. Satu persatu dicaci karena dianggap tidak kompeten. Ironisnya, semua itu terjadi di Indonesia, di negara yang sangat berbudaya yang tidak mengenal sikap saling membenci satu sama lainnya.

Persaudaraan semestinya menjadi perhatian bersama. Karena Tuhan menciptakan manusia untuk saling bersaudara dan mengenal satu dengan yang lainnya. Tidak perlu kita mengedepankan ego pribadi, demi keinginan yang bisa merusak kepentingan bersama. Tidak perlu mati-matian mewujudkan sistem khilafah, ketika negeri ini sudah ada sistem yang tepat, yaitu demokrasi Pancasila. Dan terbukti, Pancasila telah mampu merangkul perbedaan yang ada. Dan Pancasila tidak hanya merangkul umat muslim , tapi juga umat beragama yang lain.

Sebentar lagi, umat muslim akan merayakan hari raya kurban. Padaa saat inilah momentum berbagi dilakukan secara massal di seluruh dunia. Yang kaya membantu yang  miskin. Yang mampu membantu tidak mampu. Hewan kurban yang telah dibeli kemudian disembelih, untuk dibagi-bagikan dagingnya ke masyarakat. Inilah bentuk solidaritas yang kuat antar sesama. Islam sendiri telah mengajarkan perihal solidaritas untuk saling berbagi sudah sejak dahulu kala.

Tidak hanya itu, penyembelihan hewan kurban juga dimakna sebagai simbol membuang sifat kebinatangan, yang ada dalam diri manusia. Binatang yang tidak memiliki akal dan pikiran, selalu mengedepankan insting dan nagsunya saja. Biantang juga seringkali memperebutkan apa saja yang diinginkan. Sementara manusia diberi logika, untuk bisa membedakan mana baik dan benar. Karena itulah, sifat manusia yang tidak bisa hidup sendiri menuntut untuk saling tolong menolong. Dan berkurban merupakan bentuk dari sifat saling berbagi dan tolong menolong, dan menghilangkan sifat kebinatangan.

Egoisme pada diri manusia merupakan bagian dari sifat kebinatangan yang harus dikorbankan. Manusia tidak boleh memelihara sifat kebinatangan, yang jelas bisa merusak kerukunan antar sesama manusia. Mari belakar dari semangat berkurban, untuk saling menguatkan simpul solidaritas antar sesama. Rasa saling berbagi, saling membantu, dan saling mengasihi satu dengan yang lainnya harus terus dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari. Ujaran kebencian yang sempat menjangkiti pikiran, harus dibuang jauh-jauh. Jika jutaan umat muslim bisa melakukan hal ini pada hari raya Idul Adha, tentu kondisi Indonesia akan jauh lebih damai dan santun, jika semangat berkurban itu dilakukan sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun