Mohon tunggu...
Bayu Murti
Bayu Murti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Mobil Hidrogen Menyongsong Green Technology

11 Juni 2017   23:01 Diperbarui: 19 Juli 2017   15:01 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Industri otomotif sedang mencari alternatif terbaik sebagai pengganti bahan bakar minyak. Selain menggunakan tenaga listrik, bahan bakar hidrogen (fuel cell), juga dianggap sebagai pilihan utama. Tapi, masih banyak kendala dalam pengembangan teknologi fuel cell.

Pada PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL. Dapat kita lihat di BAB I yang bersisi KETENTUAN UMUM pada Pasal 1 di bagian 4, tentang Sumber Energi Baru adalah Sumber Energi yang dapat dihasilkan oleh teknologi baru, baik yang berasal dari Sumber Energi Terbarukan maupun Sumber Energi tak terbarukan, antara lain nuklir, hidrogen, gas metana batubara (coal bed methane), batubara tercairkan (liquifiedcoal, dan batubara tergaskan (gasified coal).  Dan pada BAB III, yaitu  tentang ARAH KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL di Bagian Kesatu pada Kebijakan Utama Paragraf 3 tentang Pemanfaatan Sumber Daya Energi Nasional Pasal 12 Pada point ( 1) Pemanfaatan Sumber Daya Energi nasional dilaksanakan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah mengacu pada strategi sebagai berikut: pemanfaatan Sumber Energi Baru berbentuk cair yaitu batubara tercairkan (liquified coal) dan hidrogen untuk transportasi; yang Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2014 oleh PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO.

Hal itu tak membuat penggunaan bahan bakar fosil berkurang. Memang sudah saatnya dipikirkan mencari pengganti BBM. Merujuk pada PP diatas, Teknologi fuel cell bisa menjadi salah satu alternatif. Namun entah kapan realisasinya.

TENTANG DIVERSIFIKASI JENIS BAHAN BAKAR DAN JENIS KENDARAAN

Dalam kaidah umum energy security, disebutkan bahwa semakin bervariasi sumber pasokan energi (pemasok energi) maka keamanan energi akan semakin tinggi. Terdapat beberapa jenis bahan bakar lain alternatif BBM di sektor transportasi misalnya Bahan Bakar Gas (CNG, LNG, LPG), listrik, biofuel (biodiesel dan bioethanol), dan Hidrogen. Di beberapa Negara, semua jenis bahan bakar alternatif ini telah memasuki tahap komersial dan terus mengalami perkembangan baik dari jumlah stasiun pengisian maupun dari jumlah kendaraan pengguna yang beroperasi. Sejumlah manufaktur mobil juga telah mengeluarkan varian kendaraan berbahan bakar alternatif. Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam memberikan support di sisi pasokan dan di sisi demand. Di sisi pasokan, stasiun pengisian bahan bakar alternatif perlu dibangun dan diperbanyak. Di sisi permintaan pemerintah dapat memandatkan manufaktur mobil di Indonesia untuk mengeluarkan varian kendaraan berbahan bakar alternatif seperti berbahan bakar hidrogen.

Sumber energi alternatif sudah lama di presentasikan untuk segera dipakai. Bahkan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pada tahun 2020 mendatang penggunaan energi alternatif sudah mencapai lima persen. Kebijakan ihwal energi alternatif pun tak kalah banyak. Dari sisi teknologi dan ketersediaan bahan baku juga sudah tak diragukan lagi.

Salah satu teknologi yang ditawarkan adalah FCV (Fuel Cell Vehicle) yang berbahan bakar dasar hidrogen. FCV (Fuel Cell Vehicle) beroperasi menggunakan tenaga listrik yang dihasilkan dari reaksi kimia antara bahan bakar hidrogen dan oksigen. Mobil ini hanya menghasilkan emisi berupa air, hingga disebut sebagai inovasi paling canggih dalam otomotif. FCV (Fuel Cell Vehicle) menghasilkan energi listrik tanpa adanya pembakaran dari bahan bakarnya, sehingga tidak ada polusi. Bahkan Desainer Toyota Mirai Seiji Mizuno pernah menyatakan bahwa air hasil buangan knalpot Mirai lebih aman untuk diminum daripada susu. Air tersebut dihasilkan dari pembakaran mesin, karena Mirai memiliki sumber tenaga dari hidrogen. Raksasa otomotif dunia itu sudah melakukan pengujian efek kesehatan bila meminum air pembuangan tersebut di laboratorium khusus. Faktanya, air dari hasil pembakaran Mirai mengandung kotoran organik yang jauh lebih sedikit dibandingkan susu.

FCV (Fuel Cell Vehicle) versus Baterai.

Berbeda dengan baterai, FCV (Fuel Cell Vehicle) tidak hanya menyimpan tetapi juga menghasilkan energi listrik secara berkesinambungan selama masih ada pasokan bahan bakar. FCV juga tidak bising, hampir tak menghasilkan bahan pencemar sama sekali, serta banyak pilihan bahan bakar.

Kendala

Yang menjadi masalah adalah proses menghasilkan hidrogen. Walau hidrogen merupakan unsur yang paling banyak terdapat di alam semesta namun keberadaannya terikat sebagai senyawa oksida. Maka untuk menghasilkan gas hidrogen diperlukan tenaga listrik yang sebagian besar dihasilkan dari sumber energi penyebab polusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun