Mohon tunggu...
Basril Tarigan
Basril Tarigan Mohon Tunggu... Tutor - Simple writer, big dreams.

Simple writer, big dreams.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Di Puerto Riko Penggunaan Batu Bara Akan Dihentikan Tahun Depan, Di Indonesia Mungkinkah B100 Jadi Solusi?

21 April 2019   02:06 Diperbarui: 29 April 2019   12:27 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penambang batu bara, sumber foto: rmolsumsel.com

Dikabarkan bakal menggantikan solar sebab lebih efisien. Dengan satu liter B100 mampu menempuh perjalanan 13,4 kilometer, sedangkan solar dengan jumlah yang sama hanya mampu sembilan kilometer. Dan, B100 lebih ramah lingkungan, sebagai contoh karbon monoksida (CO) B100 lebih rendah 48% dibandingkan solar [2].

Lalu,  apa sebenarnya hubungan antara batu bara dengan minyak kelapa sawit ini? Maka kita jawab terlebih dahulu dengan prinsip energi. Mungkin kita semua sudah tahu bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, hanya saja bisa diubah ke bentuk lain. Teringat sewaktu sekolah dasar dahulu.

Sederhananya adalah energi listrik dapat diubah menjadi energi gerak, panas dan sebaliknya. Misalnya, Saat Menyetrika energi listrik berubah menjadi panas.

Nah, jika energi dapat diubah-ubah bentuknya maka B100 yang digadang-gadang sebagai energi masa depan Indonesia dapat juga diubah kebentuk lain, selain menjadi sumber energi penggerak motor atau mobil.

Saya menduga bahwa B100 dapat juga dimanfaatkan sebagai pengganti batu bara sebagai sumber energi khususnya sebagai pembangkit listrik. Jika B100 dapat dioptimalkan sebagai energi pembangkit listrik, tidak tertutup kemungkinan penggunaan batu bara akan berkurang dan pada waktu akan datang akan sepenuhnya digantikan B100.

Keuntungan dari B100 sendiri ialah merupakan sumber energi terbaharukan, di Indonesia melimpah, terlebih lagi produksi kelapa sawit dalam negeri meningkat setiap tahunnya. Tidak perlu pengerukan dan penimbunan tanah untuk mendapatkannya.

Dari segi biaya, bagi pengusaha mungkin lebih mahal penggunaan B100 dibandingkan batu bara. Namun pemanfaatan batu baru berpotensi lebih merusak lingkungan dibadingakan B100. Tentu jika lingkungan rusak, maka pihak yang merugi banyak sekali.

Pesan penutup, bagi para pengembang energi terbaharukan, dari hati terdalam saya ucapkan terimakasih atas dedikasi anda untuk kemajuan Negara dan kelestarian lingkungan.     

***

Sumber:

[1] therising.co

[2] liputan6.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun