Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara Mengendalikan Gulma di Kebun Sawit dengan Herbisida

15 Desember 2013   21:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:53 22744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Tadi siang ada sohib kompasianer yang mengirim sms, menanyakan masalah pengendalian gulma di perkebunan sawit miliknya. Saya kemudian menjawab semampunya. Namun, tentu saja jawaban saya via sms itu tak akan cukup untuk memberikan pencerahan yang memadai sehubungan pertanyaan tadi. Karena itu, di sini saya coba tuliskan sedikit tentang cara menangani rumput dan/atau gulma yang mengganggu tanaman kelapa sawit, terutama kebun sawit milik rakyat.

Dalam dunia pertanian, cara paling cepat dan murah untuk mengendalikan gulma adalah dengan menyemprotnya menggunakan air yang dicampur herbisida. Untuk gulma dengan tinggi di bawah pinggang, maka rata-rata menghabiskan herbisida 100 ml untuk luasan satu rante atau 400 meter persegi. Herbisida 100 ml tadi dilarutkan pada 15-16 liter air, atau satu ukuran tangki knapsack sprayer. Biaya herbisida rp.6.000 rupiah dan upah menyemprot satu tangki rp.5.000. Terbilang 11.000 rupiah dana yang dihabiskan untuk mengendalikan gulma pada tanaman kelapa sawit seluas satu rante. Bandingkan dengan metode lain, semisal membabat lalu menggaruknya. Paling tidak akan menghabiskan biaya rp.50.000, karena pekerjaan itu membutuhkan 1 HK (hari kerja).

Betapa pun menguntungkannya, herbisida tetaplah bahan kimia yang mengandung unsur-unsur yang bersifat meracuni alam. Karenanya, penggunaan herbisida harus dikendalikan, dan sedapat mungkin dihemat. Beberapa cara untuk menghemat pemakaian herbisida telah kami tulis sebelumnya, dan ada pula beberapa lagi yang ditulis oleh kompasianer Ir.H.Dian Kusumanto.

Secara asas kerja, herbisida dibagi menjadi dua. Herbisida yang bersifat sistemik dan yang bersifat racun kontak. Herbisida sistemik maksudnya, bila larutan yang disemprotkan mengenai sebagian daun atau batang gulma, maka keseluruhan gulma itu akan mati. Ini disebabkan karena racun yang terserap oleh rumput, ditranslokasikan ke seluruh bagian batang tubuh rumput.

Herbisida sistemik dibagi dua lagi, purna tumbuh dan universal. Herbisida sistemik purna tumbuh hanya membunuh rumput yang sudah hidup, sedangkan herbisida sistemik universal membunuh rumput yang sudah tumbuh berikut biji, rimpang atau sporanya.Sebagai contoh herbisida sistemik universal adalah Roundup, atau Rambo, atau Basmilang (mengandung glifosat) yang dicampur Ally 20WP.

Herbisida non sistemik, atau herbisida racun kontak, maksudnya adalah herbisida yang hanya mematikan bagian yang terkena cairan semprotan. Racun yang mengenai bagian tubuh rumput, tidak ditranslokasikan ke bagian lain. Biasanya herbisida jenis ini mengandung paraquat. Contohnya Herbatop dan Gramoxone. Herbisida jenis ini membutuhkan semprotan volume tinggi agar hasil bisa merata.

Lalu, bagaimana cara terbaik mengendalikan gulma pada kebun kepala sawit?

Jawabannya adalah : untuk piringan tumbuh tanaman kelapa sawit, gunakanlah herbisida non sistemik, semisal Herbatop atau Gramoxone. Bisa juga merk lainnya. Herbisida jenis ini dipercaya tidak terlalu merusak perakaran tanaman kelapa sawit. Untuk herbatop, saya dulu mencampur 60 ml ke dalam satu tangki semprot. Utamanya saat hari sedang panas terik. Sedangkan untuk gawangan atau lorong tanaman kelapa sawit, gunakan herbisida sistemik sebanyak100 ml per 15 liter air. Untuk memperkuat efek bahan aktif, bisa ditambahkan satu genggam pupuk urea yang dilarutkan pada air satu tangki semprot, lalu diaplikasikan ke lapangan secara merata.

Ada pun Ally dapat dicampurkan pada larutan herbisida untuk mengendalikan gulma di lahan yang baru dibuka, atau lahan rawa.

Hal lain yang patut diperhatikan ialah, jangan menyemprot gulma saat cuaca sedangmendung atau saat angin bertiup keras. Jangan makan, minum atau merokok saat masih bekerja. Saat menyemprot, belakangi arah datangnya angin. Gunakan masker, sarung tangan, sepatu boot dan perlengkapan pengaman lainnya. Jangan lupa bawa tang dan jarum pentol. Kedua barang terakhir ini sangat berguna saat nozzle knapsack sprayer anda tersumbat kotoran. Mandilah dengan menggunakan sabun yang cukup begitu pekerjaan selesai atau saat akan makan/minum.

Bila anda pekerja yang sering berhubungan dengan pestisida atau herbisida, sering-seringlah menkonsumsi susu segar. Kalau tidak ada, bolehlah meminum susu kental manis satu kaleng, tanpa campuran lain. Kalau tidak ada juga, perbanyaklan memakan buah segar yang bebas dari perlakuan racun, semisal jambu biji. Kalau itu pun tidak ada juga, perbanyaklah lagi berdoa minta kesehatan dan panjang umur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun