Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Terobos Paspampres, Pedagang Rejosari Tagih Janji Jokowi

25 September 2017   17:04 Diperbarui: 26 September 2017   09:48 13843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alm Kartam yang tahun 2014 menerima janji Jokowi (foto: dok youtube)

Rukimin (57) pedagang Pasar Rejosari, Senin (25/9) siang melakukan aksi nekad. Ia menerobos ketatnya penjagaan Paspampres untuk menyampaikan surat yang berisi menagih janji Presiden RI Joko Widodo yang tengah menggelar kunjungan kerja di Pulutan, Sidorejo, Kota Salatiga.

Ulah Rukimin yang menjabat sebagai Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Rejosari (P3R) Kota Salatiga ini, tak pelak sempat membuat kewalahan personil Paspampres. Beruntung, Presiden yang biasa disapa dengan sebutan Jokowi melihatnya, sehingga, Rukimin dipanggilnya mendekat. Usai menyalami orang nomor satu di Republik ini, ia segera menyampaikan maksudnya dan tujuannya melakukan aksi nekad tersebut.

"Saya sampaikan kepada bapak Presiden bahwa tanggal 15 Mei 2014, ketika beliau kampanye Pilpres di Kota Salatiga, kepada pengurus P3R Kota Salatiga yang bernama Kartam, pak Jokowi berjanji bila terpilih sebagai Presiden RI, maka Pasar Rejosari akan menjadi pasar pertama yang akan dibangunnya," kata Rukimin usai menyerahkan surat pengaduan.

Menurutnya, saat  berdialog dengan Jokowi, ia secara singkat sudah menjelaskan perihal janji mantan Walikota Surakarta itu yang diutarakan di gedung GPD Kota Salatiga. Kebetulan, selain disaksikan ribuan orang, dirinya juga mendapatkan video rekamannya, "Makanya, dalam surat pengaduan yang saya berikan, sengaja saya lampirkan rekaman visualnya," ungkap Rukimin.

Paspampres menjaga ketat Presiden (foto: dok pri)
Paspampres menjaga ketat Presiden (foto: dok pri)
Usai menyerahkan surat dan rekaman janji Jokowi, lanjut Rukimin, dirinya sempat dimarahi personil Paspampres. Namun, karena sudah merasa kehabisan akal, ia pasrah. Pasalnya, untuk menagih janji Presiden, pihaknya telah berulangkali mengirim surat tapi diabaikan. Terkait hal tersebut, begitu mendengar Jokowi akan melakukan kunjungan kerja ke Salatiga, pengurus P3R langsung menyiapkan segala sesuatunya.

Dalam catatan yang dimiliki Rukimin,  hari Kamis tanggal 15 Mei 2014 yang lalu. Tepatnya di Gedung GPD Kota Salatiga, salah satu perwakilan P3R bernama Kartam (sekarang sudah meninggal) bertemu dengan calon Presiden Jokowi. Dalam kesempatan itu, almarhum Kartam curhat tentang rencana revitalisasi Pasar Rejosari yang akan dikerjakan investor yang dianggap sangat memberatkan pedagang.

Pasar Rejosari sekarang sudah rata dengan tanah (foto: dok pri)
Pasar Rejosari sekarang sudah rata dengan tanah (foto: dok pri)
Bangkrut Massal

Hingga Jokowi terpilih sebagai Presiden RI, para pengurus P3R segera mengirim surat untuk menagih janji- janji politiknya. Sayang, surat yang dikirim ke Rumah Dinas Gubernur DKI, Kantor DPP PDI Perjuangan hingga Rumah Transisi diabaikan. Begitu pula surat yang dikirim melalui  email jokowi@yahoo.co.id dan gubdki@gmail.com. Karena belum juga mendapat tanggapan, akhirnya surat dikirim ke Istana. " Tapi faktanya proses revitalisasi jalan terus," ungkapnya.

Akibat proses revitalisasi yang dilakukan investor itu, jumlah pedagang yang sebelumnya mencapai 400 an orang, belakangan mengalami kebangkrutan massal. Di mana, saat ini pedagang yang bertahan di lokasi penampungan sementara hanya tersisa sekitar 80 an orang, selebihnya gulung tikar. Bahkan, sedikitnya tiga orang pengurus P3R yang getol menolak revitalisasi, di tahun 2017 satu persatu meninggal dunia, termasuk Kartam yang dulu pernah dijanjikan Jokowi.

Rukimin yang didampingi pengurus paguyuban lainnya, tetap berharap agar Pasar Rejosari dibangun melalui APBD atau APBN. Sebab, bila dipaksakan dibangun investor, para pedagang yang tersisa tak bakal mampu membayar harga kios mau pun los yang mencapai Rp 6.000.000 permeter persegi (kios) serta Rp 4.000.000 permeter persegi (los). "Sekarang saja, untuk modal berdagang teman-teman harus berhutang pada rentenir," kata Kartini  salah satu pedagang yang terkena dampak revitalisasi.

Sekedar diketahui, kunjungan kerja Jokowi ke Salatiga memiliki agenda silaturahmi dengan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT) di Kalibening, penyerahan Kartu Indonesia Pintar di SMA Negeri 3, penyerahan sertifikat tanah massal di lapangan Pulutan dan ditutup peresmian Jalan Tol Semarang- Solo Seksi III (Bawen- Salatiga).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun