Mohon tunggu...
Bambang Wahyu Widayadi
Bambang Wahyu Widayadi Mohon Tunggu... lainnya -

Menulis sejak 1979. di KR, Masa Kini, Suara Merdeka, Sinartani, Horison, Kompasiana, juga pernah menjadi Redpel Mingguan Eksponen Yogyakarta. Saat ini aktif membantu media online sorotgunungkidul.com. Secara rutin menulis juga di Swarawarga. Alumnus IKIP Negeri Yogyakarta sekarang UNY angkatan 1976 FPBS Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pernah mengajar di SMA Negeri 1 Sampit Kota Waringin Timur Kalteng, STM Migas Cepu, SMA Santo Louis Cepu, SPBMA MM Yogyakarta, SMA TRISAKTI Patuk, SMA Bhinakarya Wonosari, SMA Muhammadiyah Wonosari. Pernah menjabat Kabag Pembangunan Desa Putat Kecamatan Patuk. Salam damai dan persaudaraan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seminggu Terima 4 Email Bernilai Jutaan Dolar Amerika

16 November 2013   11:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:06 1411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1384574263686895243

[caption id="attachment_292561" align="aligncenter" width="396" caption="Wanita ini mengaku bernama Estella. Ft. Bewe"][/caption]

Ramalan lempoh ngideri jagat (tak bisa jalan tetapi bisa keliling dunia) ketemunya di era internet sekarang ini. Dari internet, orang kehilangan harta benda, bisa pula harga diiri.

Tanggal 30 Oktober 2013, saya menerima email dari republik Sierra Leone, Afrika Barat. Pengirim email itu mengaku bernama Estella Joseph. Perempuan ini berusia 23. Berkulit hitam namun parasnya tidak terlalu jelek.

“Almarhum ayah saya ( Dr Ali Yusuf ) adalah direktur Mavococoa and Associates (LTD) , juga adalah penasihat pribadi untuk mantan kepala negara”, demikian wanita itu menulis. Selanjutnya dia bertutur, bahwa bapaknya mati terbunuh, pada perang di sturbas wubuh pagi hari. Kini dia mengaku hidup sebatang kara di kamp pengungsi Sinegal.

Tanggal 4 November 2013, Estella kembali mengirim email ke saya. “Saya ingin kembali ke studi saya karena saya hanya dihadiri tahun pertama saya sebelum peristiwa tragis yang menyebabkan saya berada dalam situasi ini sekarang terjadi . Silahkan mendengarkan ini, saya memiliki pernyataan almarhum ayah saya account dan sertifikat kematiannya disini dengan saya yang saya akan mengirimkan kepada anda, karena ketika dia hidup dia didepositkan beberapa jumlah uang di bank terkemuka di Eropa yang ia gunakan sebagai nama the next of kin , jumlah tersebut adalah $ 3.7M(Tiga Juta tujuh Ratus Ribu Dolar) Jadi saya akan seperti Anda untuk membantu saya mentransfer uang ke account Anda dan dari itu Anda dapat mengirim uang bagi saya untuk mendapatkan dokumen saya bepergian dan tiket pesawat untuk datang untuk bertemu dengan Anda . Aku terus rahasia ini kepada orang-orang di pengungsian di sini satu-satunya orang yang tahu tentang hal itu adalah Pendeta karena dia seperti ayah bagi saya”.

Tanggal 7 November 2013 saya menerima email dari orang yang berbeda. Saya tahu bahwa email ini akan datang kepada Anda sebagai kejutan karena kami belum pernah bertemu sebelumnya . Saya Direktur yang membawahi bagian Audit Bank of Afrika ( BOA ) , saya Diharapkan bahwa Anda tidak akan mengekspos atau mengkhianati kepercayaan ini dan yakin bahwa saya akan beristirahat pada Anda untuk saling menguntungkan kedua keluarga kita . Aku butuh bantuan mendesak Anda dalam mentransfer jumlah Sepuluh juta dolar negara bersatu ( US $ 10.000.000,00 ) segera ke account Anda”. Orang ini mengaku bernama Abdul Musa.Dia sempat beri tahu alamat email di abdul.musa619@gmail.com.

Dalam satu hari, masih di tanggal 7 November 2013 saya menerima dua email. Pengirim kedua memperkenalkan diri sebagai Hamdan Ameen. Isi ringkasnya sama, dia akan berbagi uang kepada saya seesar 5 juta US dolar.

Menyusul 12 November 2013, Perempuan lajang Amirah Ahmedddari Gana menawarkan pembagian 3,8 juta US dolar serta 30 kg emas, 50% sepenuhnya diserahkan ke rekening saya.

Kepada para pengirim email itu saya menjawab sekenanya. Karena saya tidak percaya model akal bulus, saya mengirim email dengan warna permintaan yang sama. Isi email yang sama itu adalah: Aku akan percaya Anda Abdul Musa. Sebelum saya mengirim data pribadi saya Anda kirim uang 1000 dolar AS ke rekening No. 0153-01-000081-52-8 Atas nama: Bambang Wahyu Widayadi Setelah Anda memenuhi permintaan ini Aku segera mengirim data pribadi seperti yang anda minta PakAbdul Musa.Terima kasih, saya tunggu kiriman Anda.

Alasan mereka menghubungi saya, karena mereka memandang saya adalah mitra asing yang diyakini bisa dipercaya. Ha ha ha gombal......

Saya membalas email mereka berjarak satu hari setelah mereka meng-email saya. Sekarang tanggal 16 November 2013. Tak satupun, baik itu Estella, Abdul Musa,tuan Hamdan Ameen dan Amirah membalas permintaan yang saya ajukan.

Seminggu terima 4 email. Seminggu berpendapatan jutaan US dolar. Kata Gombloh, itu di angan-angan........ Ini pengalaman berharga. Saya pertaruhkan 30.000 perak, nomor rekening diketahui orang asing. Mau dicongkel gaya bandit hanya kehilangan sedikit. Mau ditambah, yah kalau ini mah rasanya muskil. Manakala sahabat kompasianer menerima email senada, harap berhati-hati.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun