Kedua,  seksualitas dan fungsi-fungsi tubuh selamanya terhubung dan  gangguan-gangguan tubuh (seperti Irritable Bowel Disorder) dapat dihasilkan dari eksitasi seksual yang tidak dapat menemukan saluran keluar yang cocok dan dengan demikian energi dialihkan ke arah organ.
Jadi, saya menyimpulkan setelah membaca buku-buku  Sigmund Freud bahwa semua diskursus seks adalah mendewasakan. Diskusi seks dikondisi yang tepat; dipastikan menghilangkan keinginan seks karena seks itu sendiri adalah fana atau mengalami sublimasi.Â
Justru kurangnya diskusi seks dengan cara dewasa bermartabat dan ilmiah dipastikan mengakibatkan banyaknya pelanggaran hukum dan moral, karena seks justru dilakukan dengan tidak menghormati martabat manusia berbudi luhur. Jadi diskusi seks dengan akal sehat bertanggungjawab adalah mendewasakan.
Membaca  Sigmund Freud [1856-1939] seperti literatur yang bagus dalam bidang ilmu. Bahkan,  Sigmund Freud [1856-1939] memenangkan hadiah Goethe dalam bidang ilmu pengetahuan terbaik. Sigmund Freud melihat motivasi sebagai kekuatan yang rumit, yang tidak sedikit ditentukan oleh energi seksual dan kebutuhan terprogram manusia untuk bereproduksi secara sehat bertanggungjawab, dan berbudi luhur dengan tidak melanggar martabat manusia.
Bersambung