Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sigmund Freud Fenomena Organ Penis dan Vagina [3]

23 Juli 2019   00:13 Diperbarui: 23 Juli 2019   00:21 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedua,   seksualitas dan fungsi-fungsi tubuh selamanya terhubung dan   gangguan-gangguan tubuh (seperti Irritable Bowel Disorder) dapat dihasilkan dari eksitasi seksual yang tidak dapat menemukan saluran keluar yang cocok dan dengan demikian energi dialihkan ke arah organ.

Jadi, saya menyimpulkan setelah membaca buku-buku  Sigmund Freud bahwa semua diskursus seks adalah mendewasakan. Diskusi seks dikondisi yang tepat; dipastikan menghilangkan keinginan seks karena seks itu sendiri adalah fana atau mengalami sublimasi. 

Justru kurangnya diskusi seks dengan cara dewasa bermartabat dan ilmiah dipastikan mengakibatkan banyaknya pelanggaran hukum dan moral, karena seks justru dilakukan dengan tidak menghormati martabat manusia berbudi luhur. Jadi diskusi seks dengan akal sehat bertanggungjawab adalah mendewasakan.

Membaca  Sigmund Freud [1856-1939] seperti literatur yang bagus dalam bidang ilmu. Bahkan,  Sigmund Freud [1856-1939] memenangkan hadiah Goethe dalam bidang ilmu pengetahuan terbaik. Sigmund Freud melihat motivasi sebagai kekuatan yang rumit, yang tidak sedikit ditentukan oleh energi seksual dan kebutuhan terprogram manusia untuk bereproduksi secara sehat bertanggungjawab, dan berbudi luhur dengan tidak melanggar martabat manusia.

Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun