Andi mengatakan "Tsunami merupakan bencana yang jarang terjadi tetapi setiap kali terjadi menimbulkan kerugian yang sangat besar. Solusi yang perlu dilakukan adalah memperbaiki sistem peringatan dini dan meningkatkan literasi masyarakat. Hal tersebut menjadi sebuah tantangan dan masalah tersendiri bagaimana masyarakat bisa sadar akan pentingnya sistem peringatan dini tsunami, sehingga dapat meminimalisir resiko yang terjadi".
Selaku perwakilan dari IOC/UNESCO, Ia juga sangat mengapresiasi karena penyelenggaraan IOWAVE kali ini di dukung oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Kementerian Koordinator Bidang Maritim sehingga kesadaran terhadap peringatan dini  tsunami di Indonesia semakin baik.
"Secara letak geografis Indonesia dikenal sebagai "Multicompleks Kebencanaan" diharapkan dengan latihan ini dapat membangun kesadaran hidup harmoni dengan potensi bencana sehingga setiap terjadi bencana masyarakat bisa lebih waspada dan siaga dan dapat melakukan evakuasi mandiri" pungkasnya.