Mohon tunggu...
Arie Yanwar
Arie Yanwar Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya seorang rakyat yang peduli kepada negerinya tercinta

Menulis sebagai bentuk apresiasi pada pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Molten Salt Reactor: Solusi untuk Masa depan Energi Indonesia

20 September 2017   18:10 Diperbarui: 20 September 2017   18:21 3712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan proses tersebut, maka masalah-masalah yang menghantui masyarakat terselesaikan. Pertama, karena bahan bakar yang digunakan hampir 100% maka limbah yang dihasilkan juga semakin sedikit. Kedua, sisa limbah yang ada hanya bersifat radioaktif selama 300 tahun, berbeda dengan limbah nuklir yang ada saat ini yang mencapai ribuan tahun. Tiga, karena limbah yang dikeluarkan sedikit, tidak dapat digunakan sebagai senjata nuklir.

Perlu diketahui bahwa limbah yang dihasilkan oleh PLTN saat ini merupakan Plutonium 239 yang dapat digunakan untuk membuat senjata nuklir. Tetapi limbah yang dihasilkan MSR tidak akan menghasilkan isotop yang dapat digunakan untuk membuat senjata nuklir. Keempat, karena menggunakan bahan bakar cair maka gas yang dihasilkan pada proses fisi dapat langsung keluar dari larutan garam dan ditampung dalam wadah terpisah. Hal ini akan membuat tekanan yang dihasilkan di dalam reaktor sama dengan tekanan di luar sehingga tidak memerlukan penahan khusus yang dapat menerima tekanan tinggi.

Karena tekanan didalam reaktor setara dengan tekanan diluar (tekanan atmosfir) maka tidak perlu kawatir akan meledak seperti yang terjadi pada reaktor di Fukushima. Kelima, bahan bakar cair memberi keunggulan manakala terjadi over heating akibat gagalnya sistem pendingin dimana bahan bakar akan jatuh kedalam kolam penampung dan mengeras (terhenti proses fisinya).

Posisi kolam penampung terletak persis dibawah reaktor sehingga bahan akar MSR akan jatuh sendiri akibat pengaruh gravitasi bumi tanpa perlu campur tangan siapapun dimana ini adalah fitur passive safety yang menjadi salah satu keunggulan MSR. Keenam, rancangan MSR merupakan rancangan reaktor yang sederhana berbeda dengan rancangan reaktor nuklir generasi sebelumnya yang sangat rumit dimana tingkat kesulitan sebuah rancangan reaktor berbanding lurus dengan harganya sehingga semakin sederhana rancangan tersebut harganya pun akan semakin murah. Terakhir, akibat rancangan yang sederhana maka pembuatannyapun akan lebih cepat bahkan tidak menutup kemungkinan untuk bisa diproduksi secara masal.

Adanya keunggulan tersebut membuat rancangan MSR sebagai rancangan reaktor nuklir yang dibutuhkan untuk masyarakat. Hal ini disebabkan karena semakin tingginya kebutuhan listrik nasional sehingga kita membutuhkan  energi listrik yang murah dan andal. Selain murah dan andal, sumber energi tersebut haruslah ramah lingkungan, aman dan tentu saja tidak menimbulkan masalah baru seperti limbah yang melimpah, serta penyalahgunaan fungsi reaktor menjadi bahan bakar bom nuklir.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) bauran energi nasional dari EBT ditargetkan mencapai sebesar 23% di tahun 2025. Dengan kapasitas terpasang terpasang EBT saat ini dikisaran 7,5%,, serta pertumbuhan pembangkit listrik berbahan bakar EBT yang cuma 0,6% per tahun, maka akan sulit bahkan tidak mungkin untuk bisa mencapai target KEN di tahun 2025 tanpa penggunaan nuklir.

Bahkan dengan menggunakan trend yang ada saat ini BPPT memperkirakan bahwa bauran energi Indonesia di tahun 2025 untuk EBT hanya akan mencapai 12,5%. Tentu saja proyeksi tersebut tidak memasukan pengunaan nuklir, padahal nuklir termasuk salah satu jenis EBT, bahkan definisi nuklir sebagai salah satu jenis EBT tertera dalam PP 79 tersebut. Oleh karena itu, sudah waktunya Indonesia mulai untuk fokus dalam menggunakan nuklir sebagai komponen EBT dalam bauran energi nasional dan hal ini bisa dimulai dengan fokus pada riset dan pengembangan teknologi nuklir. Tentu saja teknologi nuklir yang harus difokuskan adalah teknologi MSR bukan teknologi nuklir lawas seperti di Chernobyl dan Fukushima.

Referensi:

http://www.greenworldinvestor.com/2011/07/07/nuclear-energi-efficiency-vs-fossil-fuels-oilgas-in-power-load-factorsenergi-density-and-waste/

http://www.zmescience.com/ecology/what-is-molten-salt-reaktor-424343/

http://science.howstuffworks.com/innovation/science-questions/why-is-uranium-235-ideal-for-nuclear-power.htm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun