Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Keroncong Mengalun di 'Taman Langit' Paris van Java

17 Agustus 2017   03:32 Diperbarui: 17 Agustus 2017   14:47 12875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bagaimana Anda menemukan keroncong?"

Pertanyaan yang saya ajukan tersebut dijawab oleh Hannah Standiford, pemimpin kelompok band keroncong RUMPUT yang berasal dari Richmond, Virginia, Amerika Serikat.

 "Tiga tahun yang lalu, saya ke Solo sebagai penerima Darmasiswa sholarship untuk mempelajari karawitan. Namun tak lama kemudian saya tertarik dengan musik keroncong, dan saya mengirim video musik keroncong kepada Andy. Tak butuh waktu lama ia berhasil mengajak beberapa orang dan band kami resmi berdiri dua tahun silam. Yah, jadi saya mengenal keroncong di Solo."

Andrew McGraw yang merupakan pemain cello RUMPUT selain pengajar etnomusikologi di University of Richmond dan pengarah Gamelan Raga Kusuma di mana seluruh anggota RUMPUT juga bergabung di sana, mengangguk membenarkan keterangan Hannah.

"Apa yang terjadi setelah Solo?"

"Setelah Solo? Oh, saya menghabiskan waktu setahun di sana dan kembali ke Amerika selama dua tahun, dan kini kami kembali ke sini. Ini pertama kali kami hadir di Bandung."

***

RUMPUT (dok.IH)
RUMPUT (dok.IH)
Selain Hannah dan Andy, anggota RUMPUT lainnya adalah Edward Breitner (puppeter), Kyle Dosier (cuk, voice), Brian Larson (perkusi), John Priestley(gitar), Natalie Quick (bass), Brandon Simmons (flute), Paul Willson (biola), dan Jessica Zike (vokal). Kelompok mereka bisa dikatakan satu-satunya kelompok musik keroncong yang berasal dari Amerika Utara, untuk tidak mengatakan merupakan satu-satunya yang berasal dari benua Amerika. Nenek moyang keroncong yaitu musik fado Portugis juga mempunyai keturunan di Amerika Latin yang mirip dengan keroncong.

Sebagai kelompok etnomusik mereka mendapat sambutan positif pada setiap penampilannya, terutama di Indonesia sendiri. Mereka rajin mengikuti festival dan kompetisi musik, seperti paduan musik budaya Appalachia dengan Indonesia yang bertajuk "Shadow Ballads" pada bulan April 2016 serta menjadi finalis kompetisi "The Neo Traditional", Agustus 2016 dan juga tergabung aktif dalam komunitas orkestra Gamelan Raga Kusuma di bawah naungan University of Richmond, Virginia.

Itulah alasan utama manajemen Paris van Java: Resort Lifestyle Place mengadakan event "The Sound of Keroncong 2017" di Amphitheater Sky Level Garden dari tanggal 16 - 20 Agustus 2017 dengan RUMPUT sebagai penampil utama. Tujuan event adalah membantu melestarikan warisan budaya Indonesia, mengingatkan masyarakat Indonesia terutama generasi muda bahwa kita memiliki musik keroncong yang tak kalah indah dan mempesona dibandingkan musik dari manca negara. Terbukti dengan lagu "Kroncong Protol" dari Bondan Prakoso & Fade2Black digemari oleh kawula muda. Atau sukses yang kini diraih RUMPUT.

***   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun