Mohon tunggu...
ilham aufa
ilham aufa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, Penulis Lepas

Masih Belajar dan Terus Belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Putih Abu-abu Anak Tsanawiyah

19 Juli 2017   09:50 Diperbarui: 19 Juli 2017   09:56 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dok.pribadi

Sewaktu saya masuk madrasah, hal-hal yang berkenaan dengan seragam sekolah, belumlah menjadi kewajiban. Atas inisiatif para guru, dibuatlah sedikit aturan. Baju atas, pokoknya berwarna putih. Terserah bawahnya. Asal bukan sarung. 

Termasuk kategori bawah adalah alas kaki. Pakai sendal masih diperbolehkan. Mengecualikan sandal selop merek Lyli dan sandal Jepit. Dua yang disebut terakhir dilarang keras.

Sepatu hukumnya masih Sunnah Muakkad. Itupun tanpa embel2 sepatu seperti apa bentuk dan keguanaannya. Yang penting judulnya Sepatu. Mau sepatu kets, sepatu kantor, sepatu bola. Terserah !!!

(Soal sepatu, saya ada kisah tersendiri. Akan saya tulis dengan judul berbeda nantinya.)

Lambat laun, tahun berganti, modernisasi baju formal mewabah ke madrasah. Semuanya sudah massif pakai seragam. Baik di tingkat Ibtidaiyyah (setingkat SD), Tsanawiyyah (setingkat SMP) hingga Aliyah (Setingkat SMA). Namun demikian, ketentuan seragam masih acak kadut. Tidak ada kewajiban hari ini pakai warna ini, besok pakai warna itu.

Celaka sesungguhnya ada di tingkatan Tsanawiyah (setingkat SMP). Kenapa demikian? Berikut kronologinya.

Para guru masih belum bersepaham soal seragam ini. Ada yang maunya disiplin dengan memberi ketentuan pemakaian seragam yang rigid. Ada yang merasa tak perlu untuk menegur murid yang seragamnya tak sesuai dengan harinya.

Padanan atasan baju putih sih ga masalah. Yang jadi persoalan adalah padanan bawahannya. Seragam Celana Panjang !!!

Bagi santri Tsanawiyah sesuai ketentuan umumnya, pakai baju Putih dan celana panjang warna Biru. Dan bagi anak Aliyah warna baju Putih dipadu dengan celana panjang Abu abu.

Repotnya, para pelanggar seragam kebanyakan adalah anak Tsanawiyah. Mereka maunya Putih abu-abu. Ga mau pakai putih biru

Para guru juga tak bisa memaksa anak murid itu. Mereka memaklumi bahwa masih banyaknya santri yang sudah kumisan, sudah akil balig, masih duduk di strata Tsanawiyah. Bahkan ada yang masih duduk di tingkat Ibtidaiyyah (setingkat SD). Toh, yang penting mereka mau belajar sungguh-sungguh meski usia sudah di atas rata-rata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun