Mohon tunggu...
Ari Sipahelut
Ari Sipahelut Mohon Tunggu... Human Resources - Musafir

Musafir yang melangkah selangkah demi selangkah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paskah sebagai Momen Orang Kristen Melepas Sifat Egois

30 Maret 2018   04:19 Diperbarui: 31 Maret 2018   15:03 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keegoisan adalah sebuah sifat buruk manusia yang menjadi pangkal dari sebagian besar (bahkan semua) masalah manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya. Keegoisan membuat kita lebih mudah melihat kesalahan kecil orang lain, tapi tidak mampu menyadari kesalahan besar diri sendiri. Keegoisan membuat kita merasa diri paling benar dibanding orang lain. 

Keegoisan membuat kita mudah untuk merendahkan orang lain dan di waktu yang sama "mengagungkan" diri sendiri. Keegoisan telah membuat kita hilang kepekaan bahwa kita adalah manusia dan bukan Tuhan. Manusia adalah makhluk yang sangat tidak pantas untuk egois. Yang layak untuk egois adalah Sang Pencipta sebab Dialah yang menciptakan dan mengendalikan kehidupan dunia dan seluruh isinya. 

Karena itu, ketika manusia bersikap egois maka manusia telah mengambil peran atau ingin menduduki apa yang seharusnya diduduki oleh Sang Pencipta. 

Hari ini, umat Kristen memperingati hari Jumat Agung atau yang biasa disebut hari raya kematian Yesus Kristus. Mengapa kematian Yesus Kristus disebut sebagai hari Jumat Agung? Apakah keagungan hari Jumat yang dijadikan sebagai peringatan dari kematian Yesus Kristus? kekristenan menamai Jumat Agung sebagai hari kematian Yesus Kristus karena di dalam kematianNya terdapat keagungan dan kemuliaan Sang Pencipta. 

Masyarakat zaman now berpikir bahwa keagungan dan kemuliaan akan diperoleh ketika seseorang mendapatkan harta yang banyak, kekuasaan yang besar dan prestasi-prestasi yang cemerlang. Namun apa yang dilakukan Yesus Kristus lewat kematianNya membongkar konsep keagungan dan kemuliaan yang dipahami manusia. 

Yesus Kristus rela berkorban dan melepaskan KeegoisanNya hanya untuk menderita bagi manusia. Di sinilah letak dari kemuliaan dan keagungan Tuhan. Jika dapat memilih, maka Yesus sendiri pun ingin agar Ia tidak menderita dan mati di kayu salib. 

Bila ingin belajar dari Yesus Kristus, belajarlah bagaimana Ia mencapai keagungan dan kemuliaan dengan cara melepaskan segala KeegoisanNya hanya untuk manusia berdosa. Pantaskah umat Kristen menjadi egois ketika menyadari bahwa Tuhan Yesus sendiri tidak mempertahankan keegoisanNya? Bangsa kita telah mengalami banyak masalah karena keegoisan kita sebagai masyarakat. 

Korupsi, berita hoax, saling membully/saling menghina dan masih banyak lagi masalah yang bangsa ini hadapi. Janganlah orang Kristen menambah permasalahan bangsa karena ingin mengedepankan keegoisan diri sendiri. Lepaskan segala keegoisan kita dan mulailah belajar untuk mengutamakan kepentingan orang lain dan kepentingan bangsa di atas segalanya. 

Yesus Kristus telah menjadi "Anak Manusia" yang mulia dan agung karena Ia berhasil menyingkirkan egonya. Jadilah manusia yang mulia dan agung karena kerendahan hati kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun