Mohon tunggu...
@Arie
@Arie Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang mau berfikir luar biasa. that is

Orang biasa, yang mau berfikir luar biasa. Hobi menulis sejak remaja, sayangnya baru ketemu Kompasiana. Humanis, Humoris, Optimis. Menjalani hidup apa ada nya.@ Selalu Bersyukur . Mencintai NKRI. " Salam Satu Negeri,!!" MERDEKA,!!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jejak Perjuangan Hidup

12 Oktober 2019   06:00 Diperbarui: 14 Oktober 2019   11:46 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: twipu.com - Hidup adalah perjuangan, jangan pernah Menyerah,!

TRUE Story : dari Kisah, Kusujudkan Cintaku di Mesjid Sultan,(Eps.45)

Bab.XI.hal.1 # Jejak Perjuangan Hidup, Eps.45
## Berdagang ke Ujung Pandang,
Aku Bangkrut!!  Dalam kebingungan, aku memutuskan kembali pada Tuhan, yang ketika dulu di Bali, ibadah ku memang banyak berkurang. Kesibukan kerja membuat ku kadang lupa waktu. Siang malam, ku kerahkan segala daya dan upaya untuk mengejar kesuksesan.  

Sholat ku kadang banyak  tertinggal. Puasa ku banyak yang bolong-bolong. Syukurlah aku tetap bisa bertahan, dari segala godaan maksiat yang mudah sekali ditemukan disini.  Bar , karaoeke, pub, club, caf, diskotik, ada di mana- mana.  Hanya tinggal kita saja, sanggup atau tidak untuk menjauhi nya. 

Ketika sampai di rumah, ku serahkan sisa uang di dompet ku, Kepada istri ku.  Tiga ratus ribu rupiah! Aku memilih mendekatkan diri pada Allah. Beribadah dan berdoa. Empat puluh hari aku mengurung diri, tidak keluar rumah kecuali memang memaksa. Istri ku membantu ekonomi kami dengan membuat kue-kue seadanya. 

Kondisi kami betul-betul sulit waktu itu. Untung nya anak-anak ku masih tetap bisa sekolah. Putri kami, berusia enam tahun, duduk di bangku kelas satu sekolah dasar, dan adik nya, Putra kami, masih di taman kanak-kanak Nol Besar.  

Kadang aku membantu istri ku, sambil menghibur nya,:" Sabar Fa, kita minta bantuan Allah, dan pasti akan datang jawaban nya, tunggu saja!", kata ku pada istri ku. Dia hanya tersenyum, tanpa suara. Istri ku memang wanita yang luar biasa. Dia tak pernah menuntut, tak pernah mengeluh, tak pernah  mendesak ku, bahkan tak pernah minta buat keperluan nya. 

Apapun yang kuberikan, diterima nya dengan senyum.  Bagi nya yang utama dan ter utama adalah keperluan anak - anak nya. Untuk pendidikan mereka, dan kesehatan mereka. Itu saja. Syukurlah sekarang kedua anak kami sudah dewasa dan mendapatkan pendidikan terbaik sepanjang masa pertumbuhan mereka. 

Putri ku sudah buka usaha sendiri sebagai Desainer dan Bridal Wedding. Merias penganten dan membuatkan busana nya. Putra ku, adik nya, sekarang kuliah di jakarta, semester akhir. Alhamdulillah,!

Tepat hari ke empat puluh, tiba --tiba pintu ku di ketuk oleh seseorang, ketika kubuka, ternyata teman ku yang cukup lama tak bertemu, berdiri di depan pintu. 

Kusambut dengan ramah kedatangan nya. Setelah mengobrol cukup lama, dia mengeluarkan selembar amplop putih panjang dari balik baju nya, dan menyerahkan pada ku, dengan pesan, :" Ini titipan dari teman kita, kata nya serahkan saja!"  Aku menerima nya, dan teman ku itu pamitan pulang.  

Ketika ku buka ,:"Subhanallah!", Isi nya selembar cek kontan, senilai tiga juta rupiah!. Ku panggil istri ku, dan kutunjukkan pada nya, terlihat mata istri ku berkaca-kaca."Ini gaji dari Allah Fa, buat modal hidup kita," kata ku dengan tak henti mengucapkan,"Alhamdulillah, Alhamdulillah ya Allah,!'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun