Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Indahnya Berbagi Pengalaman Menulis 3 Kompasianer Wanita di Malang

21 September 2019   00:43 Diperbarui: 21 September 2019   00:54 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagaimana menulis puisi dalam Bahasa Inggris? Dokpri

Bisa menulis fiksi (prosa dan puisi) dengan baik dan menjadi penulis yang baik dan hebat itu bagaimana sih? Itulah inti pertanyaan yang dilontarkan beberapa peserta acara Fiksi Fiesta  yang diadakan oleh Perpustakaan Umum kepada nara sumber utama Lilik F.A dan Anis Hidayatie dari Komalku Raya.

Pertanyaan yang tampaknya biasa saja, namun jika yang bertanya adalah siswa-siswi tingkat SMP dan SMA atau MI dan MA yang bercita-cita menjadi seorang sastrawan atau setidaknya sebuah penulis cerita pendek dan novel adalah sesuatu yang perlu mendapat perhatian sebagai wujud dukungan dari mereka yang mempunyai pengalaman.

Pertanyaan semacam ini juga dilontarkan oleh guru-guru mereka yang ternyata bukan sekedar bertanya tetapi lebih mengarah pada sebuah diskusi bagaimana menulis cerpen dan puisi. Karena para guru pegiat literasi juga jago menulis bahkan juga ada yang merangkap sebagai wartawan di portal online serta ada yang memenangkan lomba menulis yang diadakan sebuah penerbitan dan yayasan pendidikan.

Tanya jawab yang berlangsung gayeng (menarik dan penuh kekeluargaan) karena kehandalan sang pembawa acara yang juga seorang Kompasianer muda (saya lupa namanya) dalam berkomunikasi  dengan dua nara sumber yang ada di panggung utama dan para peserta yang duduk di kursi.

Penampilan kalem Lilik F.A kayak Sembadra dalam berbicara menjelaskan pemilihan tema diksi yang tepat, kalimat atau paragraf pembuka yang menarik, penutup yang tajam dan tidak membosankan  juga dalam menjawab pertanyaan para peserta sangat mempesona para siswa. Apalagi kala para peserta ditantang membaca puisi karya Lilik F.A yang telah diposting di Kompasiana, langsung disambut dengan penuh semangat. Beberapa peserta pun langsung beraksi tanpa ragu. Hadiah sebuah buku pun diterima mereka.

Hal yang sangat mengejutkan adalah penampilan nara sumber kedua, yakni Anis Hidayatie yang begitu enerjik. Si mungil yang kelihatan biasa saja ini ternyata kayak Srikandi yang gesit. Bahkan saat menjelaskan di panggung bagaikan artis yang blockingnya demikian mantap. Cara pegang mike dan suaranya bagaikan penyanyi rock yang menggugah memberi semangat para peserta. 

Beberapa guru yang belum mengenalnya bertanya pada saya tentang 'siapa dan apakah dia' hanya saya jawab dengan gelengan kepala. Saya sendiri baru dua kali bertemu, yang pertama pun saya tidak mengenalkan diri. Malu. Tapi sering saling sapa dan tukar pikiran lewat gawai.

dokpri
dokpri
Salah satu perserta membaca karya Lilik F.A Dokpri
Salah satu perserta membaca karya Lilik F.A Dokpri
Jika Lilik F.A lebih banyak menerangkan bagaimana menulis cerpen dan puisi, Anis Hidayatie lebih banyak bagaimana menulis di portal online dan menerbitkan sebuah buku. 

Selain itu keduanya sama-sama mengajak untuk suka membaca, sebab dengan membaca pengetahuan akan semakin bertambah dan mempunyai perbendaharaan akan gaya bahasa dan tema-tema berbeda setiap penulis. 

Be your self. Jadilah dirimu sendiri. Ini juga ditekankan nara sumber. Membaca sajak-sajak Chairil Anwar bukan berarti harus seperti dia. Membaca puisi Djoko Pinoerbo bukan berarti harus bisa seperti dia. Membaca cerpen Seno Gumirah A.D tak harus bisa seperti dia.

Syukurlah para peserta ternyata juga gemar membaca, terbukti saat jedah banyak yang membeli buku. Inilah bukti bahwa kegiatan literasi bukan hanya menjadi tanggungjawab sekolah dengan menyediakan perpustakaan dan pengadaan buku yang menarik dan bermutu. Tetapi juga menjadi tanggung jawab pemerintah daerah lewat perpustakaan umum dan segala kegiatan yang mendukungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun