Mohon tunggu...
Arako
Arako Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Best in citizen journalism K-Award 2019 • Pekerja Teks Komersial • Pawang kucing profesional di kucingdomestik.com

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Kisah Heroik di Balik Emas E-Sport Perdana Indonesia

2 September 2018   11:36 Diperbarui: 4 November 2018   15:44 1865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia raih Emas di Cabor E-Sports Asian Games 2018 | Tribunnews.com

"Kutusuk dalam-dalam Bendera Indonesia dan Garuda di dadanya. Kugenggam erat tangan kanannya." Richard Permana.

Satu cabang olahraga Asian Games 2018 yang menarik perhatian saya adalah e-sports. Meski baru masuk kategori ekshibisi (medali yang diperebutkan tidak masuk hitungan total medali keseluruhan kontingen negara), tetap saja eksistensinya telah berhasil membuat sejarah.

Gim digital yang selama ini sering dipandang sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat kita, ternyata bisa menjadi jalan mengukir prestasi.

Adalah Ridel Yesaya Sumarandak yang pada Selasa (28/8) lalu berhasil menyumbang medali emas e-sports lewat nomor Clash Royale.

Atlet  berusia 16 tahun asal Tondano, Sulawesi Utara itu berhasil menumbangkan atlet top dunia asal Cina.


Nama dan foto remaja itu kemudian banyak menghias laman-laman sejumlah situs berita cetak maupun online, serta tersebar di lini masa jejaring sosial media.

Namun hanya segelintir orang yang tahu bahwa Ridel sebetulnya nyaris gagal meraih emasnya.

Dalam babak sebelumnya, Ridel sempat dibantai 3-0 oleh Cina dan membuat mentalnya down seketika.

Ditambah fakta bahwa situasi tournament EO dan staf seluruhnya berasal dari China, Ridel kian terpuruk.

Hanya segelintir saja supporter Indonesia di sana. Sebagian besarnya bahkan sudah mulai pesimis.

Ridel yang lunglai * IG Story Richard Permana (@nxlfrgdibtj)
Ridel yang lunglai * IG Story Richard Permana (@nxlfrgdibtj)
Pada saat itulah, seorang penonton dan suporter Indonesia bernama Richard Permana merasa harus melakukan sesuatu.

Digerakkan oleh rasa persaudaraan sebagai sesama anak bangsa, Richard berupaya untuk bisa berbicara langsung dengan Ridel di atas panggung. 

Richard memang bukan orang biasa, dia adalah pengurus sekaligus salah satu pendiri asosiasi olahraga elektronik Indonesia (IeSPA).

Meski demikian, Richard seharusnya tidak memiliki akses untuk ke atas panggung karena posisinya bukan pelatih resmi.

Dia pun menghubungi seseorang yang dikenalnya, Eddy Lim yang juga ketua umum IeSPA untuk meminta akses naik ke atas panggung.

"Rasanya aneh, ga biasa. Ada dorongan yang luar biasa kuat menyatakan saya harus bertemu dia, saya harus bicara sama dia. Saya ngga tau dia itu siapa, apa, bagaimana, bahkan!" tulis Richard dalam IG Story yang dia bagikan.

Meski tak berjalan terlalu mulus, namun akhirnya berkat bantuan beberapa orang lagi, Richard akhirnya mendapat ID Card khusus sebagai akses untuk naik ke atas panggung.

Jatah waktunya berbicara tidak banyak, hanya berkisar satu menit saja sebelum pertandingan final sesungguhnya dimulai.

Saat itu, Richard melihat atlet harapan Indonesia itu dalam keadaan lunglai, seolah tak punya harapan lagi. Di momen krusial itu, begini yang dilakukan Richard :

Dukungan Richard pada Ridel * IG story Richard Permana (@nxlfrgdibtj)
Dukungan Richard pada Ridel * IG story Richard Permana (@nxlfrgdibtj)
Tanpa memikirkan latar belakang si atlet, Richard memberikan support terbaiknya. Dia menyemangati dengan menusuk gambar bendera merah putih dan lambang Garuda yang tercetak di dada Ridel.

Dia bahkan menepuk leher dan pipi sang atlet berulang-ulang untuk membangkitkan semangatnya.

Hanya sekejap saja semua itu dia lakukan sebelum akhirnya meninggalkan panggung untuk kembali ke bangku penonton.

"Kutusuk dalam-dalam Bendera Indonesia dan Garuda di dadanya. Kugenggam erat tangan kanannya. Sayang, dia seperti tidak ada tenaga, lemas sekali. Mungkin karena dia juga sedang bergumul berjuang mengalahkan penyakit demam yang mencoba mengganggunya."

Momen Richard menyemangati Ridel yang sempat diabadikan sejumlah fotografer | IG Story Richard Permana (@nxlfrgdibtj)
Momen Richard menyemangati Ridel yang sempat diabadikan sejumlah fotografer | IG Story Richard Permana (@nxlfrgdibtj)
Dan betapa luar  biasanya efek dukungan moral yang diberikan Richard itu.

Dalam pertandingan selanjutnya yang dilakukan dengan mode Best of Five, Ridel berhasil menumbangkan atlet Cina.

Emas perdana berhasil digenggamnya, bukan hanya berhasil membungkam dominasi yel yel Cina, namun juga emas yang berhasil mengukir sejarah bagi Indonesia.

Sampai tulisan ini dibuat, emas Ridel Yesaya Sumarandak masih menjadi satu-satunya emas dari cabor e-Sports bagi Indonesia.

Momen kemenangan Ridel * IG Story Richard Permana (@nxlfrgdibtj)
Momen kemenangan Ridel * IG Story Richard Permana (@nxlfrgdibtj)
Selamat Ridel !! Indonesia bangga padamu * IG Story Richard (@nxlfrgdibtj)
Selamat Ridel !! Indonesia bangga padamu * IG Story Richard (@nxlfrgdibtj)
Dan Merah putih berkibar dengan indahnya malam itu ...

***

Terima kasih Ridel. Terima kasih Richard Permana. Tidak mengenal satu sama lain bukan halangan untuk saling merangkul dan berbagi dukungan. 

Kisah kalian berdua membuatku yakin, bahwa Indonesia, negeriku tercinta, ini memang sedang baik-baik saja.

Salam hangat dari Palembang.

Kompal : Kompasianer Palembang
Kompal : Kompasianer Palembang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun