Mohon tunggu...
Aradea Rofixs
Aradea Rofixs Mohon Tunggu... wiraswasta -

Aktifitas: wirasuasta : suka membaca. Suka berimajenasi. Penggiat sastra komunitas tangan bicara pekalongan. : wira usaha, suka seni. Kesenian, filsafat, puisi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jadilah Pemimpin untuk Diri Sendiri

17 April 2011   02:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:43 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Srati adalah teks 'bahasa jawa' yang arti sesungguhnya adalah gembala atau pawang Gajah. Namun kemudian diartikan lebih -- menjadi gembala. Atau pamong. Atau lurah.
Lalu muncul istilah "Ncrateni", "nSrateni" yang artinya menggembala, atau memelihara lebih atau "Momong". Momong adalah lebih daripada sekedar menggembala ataupun memiara akan tetapi lebih dari itu adalah menjadi contoh dan juga mampu menjadi sepirit, pendukung dalam tiap langkahnya.
Semar adalah srati pandawa. Yang artinya ia mampu melindungi, mengayomi juga menjadi contoh yang baik dan mendukung tiap lakunya agar tidak menyimpang dari kaidah kebaikan.
Maka dalam hal ini. Dibutuhkan seorang yang baik pula tentunya untuk menjadi "srati". Karena bagaimana mungkin seorang yang tidak berbudi akan mampu menjadi pamong atau Srati yang baik?.

Ada pula pepatah yang menegaskan "jadilah pemimpin yang baik terhadap dirinya sendiri" itu pun -- artinya sama dalam pepatah jawa "jadilah srati terhadap diri sendiri" disini tak mudah untuk menjadi "srati" menjadi "pamong" atau "pemimpin" -- terhadap diri sendiri. Itu artinya tahu percis "Orang seperti apa dirinya itu" sehingga ia tahu akan segala kelebihan dan juga kekurangan yang ada pada dirinya. Itupun sangat tidak mudah, karena biasanya -- kebanyakan orang -- hanya tahu kelebihan dirinya saja tanpa tahu kelemahan atau kekurangannya. Sehingga sering salah dalam bertindak, terlena, sembrono dan tidak tahu kalau sebetulnya dirinya amat ringkih dan kalah.
Karena betapa beratnya mengendalikan rasa dan perasaan itu. Tanpa tahu akan hal tersebut, orang bisa over dalam melakukan segala tindakan.selain hal itu juga harus tahu. Hal baik apa yang hanya akan diperbolehkan masuk kedalam tubuhnya. Apa yang baik kita dengar apa yang tidak baik untuk didengar. Apa yang pantas dibicarakan dan apa yang sekiranya tidak cocok dibicarakan. Apa yang baik untuk kita makan apa yang tak baik untuk tidak kita makan. Memimpin diri sendiri artinya bertindak baik untuk kebaikan diri sendiri. Karena hanya dimulai dari situlah orang akan bisa menjadi "srati" yang lebih luas --- yang kemudian bermanfaat bagi banyak maslahat kemasarakatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun