Mohon tunggu...
Anton Blado
Anton Blado Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hary Tanoe Mengobati Indonesia

30 April 2017   04:03 Diperbarui: 30 April 2017   04:28 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : mutiarazuhud.wordpress.com

Kalau hidup sekedar hidup babi di hutan uga hidup, kalau bekerja sekedar bekerja, kera juga bekerja. Ungkpan Buya Hamka, tokoh intelektual Muslim sangat menyentil kita semua. Kita semua merasa hidup hanyalah suatu perjalanan atau siklus biasa. Tidak berfikir untuk mengisi kehidupan ini dengan berbuat baik dan berbagi kepada sesame.

Hary Tanoesoedibjo ahir-ahir ini menjadi bahan perbincangan banyak kalangan. Mulai dari masyarakat biasa sampai intelektual dan aktivis kini membicarakan kiprahnya. Pembicaraan Hary tidak hanya sekedar tentang perjalanan karirnya, pembicaraan mengenai Hary  kini sudah sampai pada hal-hal yang bersifat privasi, agama salah satunya.

Mereka yang tidak suka dengan usaha Hary mengobati Indonesia kini beramai-ramai membuat sentiment negative membicarakan Hary Tanoe. Memangnya Hary Tanoe dokter kok mengobati Indonesia. Memangnya Negara hidup, kok sedang sakit.

Loh sampeyan ini gimana, mengobati bukan hanya urusan dokter dan yang sakit tidak harus orang. Negara sekarang jika diibaratkan sebuah badan maka hamper seluruh badannya sedang mengalami kesakitan. Negara sakit secara ekonomi, cacat kesejahteraan, pincang keadilan, dan negara terinfeksi virus kebencian, bakteri kebodohan serta masih banyak penyakit lainnya.

Maka dari itu yang bisa mengobati Indonesia tidak mungkin hanya seorang dokter. Seluruh warga negara bisa berpartisipasi urun rembug menyembuhkan Indonesia dengan kapasitasnya masing-masing. Dan Hary Tanoe sedang mengobati Indonesia dengan kapasitasnya sebagai ahli ekonomi. Hary berusaha sekuat tenaga membantu bangsa Indonesia keluar dari permasalahannya menggunakan solusi ampuh, kesejahteraan. Salah satu penyakit bangsa ini kemiskinan dan kebodohan menjadi sasaran utama yang sedang diobati Hary Tanoe.

Kita bisa saksikan sepanjang tahun 2016 sampai sekarang begiti gencar usaha yang dilakukan Hary Tanoe untuk mengobati bangsa ini. Maka sangat wajar jika kemudian banyak orang yang memiliki kepentingan dengan sakitnya Negeri ini menjadi tidak suka dengan Hary Tanoe. Tapi itu semua tidak membuat Hary Tanoe berhenti berbuat baik membantu bangsa. Malah menjadi tambahan lecutan semangat.

 
 meminjam ucapan Cak Nun

"Agama itu letaknya di dapur, nggak perlu dipamerkan di warungnya...nggak masalah kamu masak di dapur pakai gas, kompor biasa atau apa pun yang penting yang kamu sajikan di ruang tamu adalah masakan yang menyenangkan semua orang..begitu juga dengan agama, nggak masalah agama apapun yang di anut yang penting output di masyarakat itu baik..jadi orang yang mengamankan, menentramkan, menolong saat dibutuhkan.."

Ungkapan Cak Nun sangat tepat kita pahami bersama. Kita jangan sampai lupa substansi kita beragama. Bahwa output dari beragama adalah perbuatan baik, menolong sesama. Apapun agama kit ajika outputnya baik maka kita bisa bermanfaat untuk sesama. Hary Tanoe sudah membuktikan outputnya berbuat baik, membantu sesama. Mari perbanyak berbuat kebaikan.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun