Ketiga, kasus pelecehan yang tidak dicegah, akhirnya akan melahirkan banyak dampak. Salah satunya, dampak pelecehan seksual pada anak-anak bisa menjadi pencetus munculnya pelaku pelecehan yang lain. Masih ingat beberapa pelaku pelecehan seksual anak-anak ataupun pelaku sodomi, ternyata punya riwayat pernah menjadi korban pelecehan seksual pula.
Keempat, korban biasanya silent victim yang jarang berteriak. Mereka mungkin takut. Ada juga yang kasihan dan tidak mau pelakunya dihukum ataupun ditindak. Bisa jadi pelakunya adalah orang yang mereka kenal. Dan korban seperti ini sebenarnya bisa banyak sekali. Mereka tidak terdata dan tidak ada statistiknya. Tapi, justru merekalah yang perlu dikasihani. Sebab, mereka harus melanjutkan kehidupannya. Ada luka psikologis. Ada trauma. Tapi siapa yang peduli mereka?
Jadi, sudah waktunya kasus-kasus pelecehan seksual bukan hanya sekedar wacana untuk dibahas saja, tapi ditindaklanjuti secara serius. Undang-undang, penegasan, pemberitaan, termasuk salah satu yang perlu diseriusi.
Termasuk saran saya bagi korban.
Jangan membiarkan pelaku, terus meneruskan perilakunya. Jika Anda membiarkan, orang lainlah yang akan jadi korban berikutnya. Memang tidak nyaman karna ini mengekspos diri Anda sendiri. Tapi, kadang ketika Anda berteriak, Anda mungkin telah menolong belasan atau puluhan orang yang berpeluang jadi korbannya kelak.
Pelecehan, memang bukan buat ditertawakan! Ini urusan yang makin serius.
Anthony Dio Martin,
Trainer, inspirator, Managing Director HR Excellency & Miniworkshopseries Indonesia, penulis buku-buku bestseller, executive coach, host di radio bisnis SmartFM, dan penulis di berbagai harian nasional.
Laman lain: Website, FB dan IG.
(Tulisan ini pernah dimuat di blog saya di sini)