Mohon tunggu...
Antonius Bayu Kurniawan
Antonius Bayu Kurniawan Mohon Tunggu... -

HR praktisi, penyuka fotografi dan olah raga..dan amatir radio

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebungkus Lemper Ayam

21 Juli 2017   10:05 Diperbarui: 21 Juli 2017   10:24 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pagi ini jalanan basah sisa hujan tadi malam, sedikit embun pagi dan kabut pagi menyambut aktifitasku, maklum tinggal di pinggir kota Jakarta masih sedikit alami dibanding tinggal di tengah kota. Akibat tinggal di pinggir kota kami harus berangkat lebih pagi, sebuah lemper ayam menemani perjalanan menuju kota Jakarta.

Melihat sebuah lemper ayam, terbungkus plastik dan daun pisang warna hijau membuat lemper menjadi menarik, dan terpikir oleh kita secara positif rasanya pasti enak dan gurih selain daripada membuat perut tidak keroncongan. Menarik melihat acara TV nasional disamping acara sinetron sinetron yang kurang jelas tujuannya, serta ada acara musik dibungkus dengan guyonan yang tidak membuat kita menjadi tertawa tetapi menjadi miris dengan teriak teriak host yang terkadang diselingi saling ejek yang juga tidak jelas. Di saluran lain ada orang orang hebat berpendidikan serta terpilih menjadi wakil kita sebagai rakyat berkelakuan tidak beda dengan saluran lainnya, mereka berkelakuan seolah negara ini milik mereka dan semua minta dihormati.

Anak anak menjadi manusia manusia tidak sopan karena tayangan tayangan seperti itu, orang orang tua tidak bisa memberikan nasehat ketika anak anak melakukan kesalahan karena mereka tidak dianggap bagian dari contoh yang baik, tidak seperti bentuk lemper yang pasti enak meski tidak semua lemper itu enak.

Seorang vokalis grup pop pernah diwawancara bahwa di jaman 80-90 anak  anak begitu sopan dengan orang tua, tidak sama dengan jaman milenium ini anak anak terlihat begitu mandiri dan dapat memberikan argumen perlawanan, dan kurangmenghormati orang tua meski bukan orang tua mereka sendiri. Anak anak sibuk dengan pekerjaan sekolah mereka, pulang lewat tengah hari dan tidak sempat bermain kelereng setelah pulang sekolah karena gadget lebih menarik dari itu.

 Orang tua tidak membatasi anak anak untuk bermain gadget karena merekapun sibuk dengan gadget mereka sendiri, dengan medsos serta hal hal yang menarik lainnya. Bila harus mereka harus menonton tv pun, acara acara tidak membuat mereka relax, banyak acara yang tidak jelas mau dibawa kemana.

Lemperku sudah habis ... perjalanan masih jauh dari tempatku beraktivitas dan ingin rasanya lemper ini kubagi biar semua merasakan enak serta gurihnya lemper ini agar semua orang senang..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun