Mohon tunggu...
anselmahesti
anselmahesti Mohon Tunggu... -

Communication Student Atma Jogja '16 - student staff KHSP

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Peran Jurnalisme Warga dalam Pemberitaan Bencana di Indonesia

15 Oktober 2018   02:24 Diperbarui: 15 Oktober 2018   10:28 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Seperti net.cj atau Indonesiana milik Tempo, Pasang Mata milik Detik  yang memiliki keunikan tersendiri di setiap laman websitenya. Kategori tentang bencana dan terorisme menjadi hal pertama yang membuat jurnalisme warga bermula.

Jurnalisme warga memiliki hubungan yang baik dengan media pada umumnya, hal itu dikatakan oleh Bowman&Willis (2003) lewat metode grassroot media. Di sana dipaparkan bahwa diantara jurnalis, komunitas, individu yang memiliki blog memiliki hubungan. Masyarakat golongan bukan jurnalis menyumbang ide cerita lewat apa yang jurnalis tidak tahu, karena tidak semua jurnalis ada di lokasi saat kejadian berlangsung. 

Yang terdekat saat kejadian berlangsung adalah warga dan komunitas yang kemudian jurnalis menjadikan itu sebagai sumber informasi yang kemudian dikemas sedemikian rupa untuk kembali diberitakan kepada masyarakat.

Lalu bagaimana hubungan jurnalisme warga dengan bencana yang ada di Indonesia?

Jurnalisme warga dan pemberitaan kebencanaan di Indonesia sangatlah penting, karena dengan melihat data karakteristik dan ancaman bencana di Indonesia oleh BNPB kita sudah bisa mengerti mengapa pemberitaan itu penting. 

Indonesia terletak diantara tiga lempeng aktif yakni Lempeng Eurasia, Pasifik dan Hindia-Australia, hal tersebut menyebabkan rentannya bangsa Indonesia untuk terkena gempa bumi, tsunami, letusan gunung api dan bencana lainnya. Semua wilayah di Indonesia berpotensi terkena bencana, padahal setiap pulau di Indonesia merupakan pulau padat penduduk, hanya saja ada yang tidak bisa mengakses internet di daerah-daerah yang belum terjamah oleh sinyal.

cr: mojok.co
cr: mojok.co
Jurnalisme warga menjadi penting dalam hal kebencanaan di Indonesia karena warga adalah pihak yang paling dekat dengan lokasi terjadinya bencana. Warga bisa saja mengirimkan video amatir yang kemudian diunggah ke situs berbasis jurnalisme warga, kemudian hal itu bisa menjadi bukti relevan bagaimana suatu bencana bisa terjadi. 

Menurut Bloom dalam Pertiwi (2012), pemahaman jurnalisme bencana yang harus dipenuhi seseorang bahwa ketika melaporkan sesuatu maka harus mengetahui apa yang akan diberitakan dan harus bisa menghindarkan isi dari hubungan dengan hal-hal yang lain. Hal tersebut sejalan dengan  apa yang dimaksud dengan jurnalisme warga, karena melaporkan sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan dan tidak ada maksud lebih dari isi pemberitaannya.

Perkembangan portal jurnalisme warga di Indonesia sesungguhnya sudah terfasilitasi dengan baik, jika pengguna ingin menampilkan gambar dan video bisa diunggah ke net citizen journalism, untuk suara dapat diunggah lewat aplikasi RRI 30", untuk format tulisan dapat melalui kompasiana. Hal tersebut mendukung berkembangnya keanekaragaman konten karena banyaknya kanal yang berlomba-lomba menyediakan fasilitas jurnalisme warga terlebih dalam konteks kebencanaan.

Jurnalisme warga di bidang kebencanaan sesungguhnya melawan arus massa yang berlomba-lomba menjual berita, menurut Lukmantoro dalam Hasfi (2010), bahwa perihal materi yang paling menarik untuk dijadikan berita oleh media adalah bencana dan tragedi:

Jurnalisme warga hadir sebagai pembuktian bahwa tidak selamanya berita yang dijual oleh media besar adalah benar, karena mereka tidak secara langsung terjun di lapangan ketika kejadian sedang berlangsung.

Jurnalisme warga sendiri juga melawan arus kecerdasan buatan yang nantinya akan menghasilkan media kurator di suatu laman website. Contoh dari media kurator yakni kumparan serta hipwee.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun