Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

"Mimpi Sejuta Tablet (Sabak)", Revolusi Pendidikan ala Anis Baswedan

7 Mei 2015   12:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:17 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1430975358957865989

[caption id="attachment_415674" align="alignnone" width="673" caption="esabak sumber gambar www.liputan6.com"][/caption]

Memperingati hari pendidikan nasional, sudah sepatutnya kita semua ikut berpikir bagaimana caranya agar pendidikan bisa diakses semua anak di Indonesia.

Kita benar-benar membutuhkan solusi instan mengenai pendidikan ini, karena 50% pekerja di Indonesia hanya lulusan SD, sangat menyedihkan bila melihat negara2 maju sebagian besar sudah sarjana, bahkan s2 dan s3..

Cara2 "kuno" memperbanyak sekolah, guru, dst terkesan sulit sekali dibayangkan terealisasi, standarisasi kualitas guru juga tidak jelas, dana pembangunan sekolah tinggi, akses ke sekolah jauh, dst..

Diperlukan terobosan besar-besaran di dunia pendidikan, dan itu sangat diwakili dengan wacana dari Pak Anis Baswedan untuk menggunakan sabak untuk akses pendidikan di daerah terpencil.

Penulis merasa ini ide yang sangat bagus dan patut kita dukung penuh implementasinya, bahkan bukan hanya daerah terpencil, tapi sebaiknya merata ke seluruh indonesia.. karena rakyat miskin tidak hanya ada di daerah terpencil, tapi ada juga di kota besar bahkan jakarta, dan bahkan di daerah segitiga emas jakarta !


Penulispun bermimpi seandainya program sejuta sabak ini benar-benar terealisasi :

1. Semua anak dapat mengakses pelajaran dari PAUD hingga sarjana (universitas terbuka-online) hanya melalui jari mereka secara GRATIS ! Pelajaran dapat dibuat interaktif, multimedia dan menyenangkan dengan aplikasi permainan.

Pihak swastapun dapat berperan serta membuat konten berbayar, dengan pengawasan kemendikbud tentuny

Maka masalah buku tidak terjangkau harganya, buku yang kurang lengkap tidak akan ada lagi. Dimana selama ini perbedaannya keterjangkauan sangat jauh sehingga orang kaya semakin pintar, orang miskin semakin sulit pintar. Sekarang semua orang berhak mendapatkan sumber terstandar yang sama untuk menjadi pintar.

2. Semua keluarga dapat juga mengakses modul-modul peningkatan karakter, sdm, revolusi mental, anti-korupsi, cara berwirausaha, cara berinvestasi, cara mengatur keuangan, cara menjaga kesehatan dst yang dibuat oleh gabungan kementrian terkait.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun