Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meluruskan Makna GLS agar Tidak Menjadi Beban Pembelajaran

8 September 2019   05:24 Diperbarui: 8 September 2019   21:05 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta didik dengan kartu jurnal literasi literasi. dokpri

Berbicara dihadapan guru berbagi mata pelajaran jenjang sekolah lanjutan, yakni guru guru Madrasah Aliyah di MANU Kepuharjo Karang Ploso Malang, saya  mendapati kenyataan bahwa ada sedikit miss persepsi dalam pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

Anggapan bahwa harus ada waktu khusus yang disediakan untuk kegiatan literasi saat pelajaran berlangsung rupanya membuat guru-guru berada dalam kegalauan. Kalau mengambil waktu pembelajaran, berarti waktu mereka untuk menyampaikan materi akan terkurangi, belum lagi bila jumlah jam pertemuan telah banyak berkurang akibat banyaknya libur atau kegiatan. Inilah sumber kegelisahan itu. Yang mereka sampaikan kepada saya saat sharing gerakan literasi sekolah.

Sebagaimana diketahui, Gerakan Literasi Sekolah  (GLS) merujuk pada Permendikbud No. 23 Tahun 2015 Penumbuhan minat literasi melalui kegiatan 15 menit membaca. Yang dalam hal ini konteks membaca  merupakan proses ingatan, penilaian, pemikiran, pengkhayalan, pengorganisasian, dan pemecahan masalah.

Bagi saya untuk menumbuhkan minat baca tersebut, tidak berarti harus ada kegiatan dan waktu khusus untuk membaca buku-buku bacaan bebas. Artinya kegiatan literasi ini juga bisa dilaksanakan ketika pembelajaran sedang berlangsung.

dokpri
dokpri
 Misal ketika akan memberikan pelajaran, mafhum dilakukan guru- guru untuk melakukan kegiatan appersepsi atau motivasi, maka pada waktu inilah kegiatan literasi bisa dilaksanakan.

Brainstorming, yang oleh Wikipedia ditulis sebagai Curah pendapat (brainstorming) - adalah suatu teknik kreativitas yang mengupayakan pencarian penyelesaian dari suatu masalah tertentu dengan mengumpulkan gagasan secara spontan dari anggota kelompok. Istilah brainstorming dipopulerkan oleh Alex F. Osborn pada awal dasawarsa 1940-an - bagi saya merupakan waktu favorit untuk mengeksplorasi  literasi.

Materi pelajaran yang pernah kita bahas, saya minta untuk dianalisis peserta didik, menemukan permasalahan, menyelesaikannya. Dalam kegiatan ini saya bebaskan peserta didik membaca materi, berdiskusi, lalu menuliskan hasil pemikiran mereka dalam sebuah tulisan.

Poin utama dari kegiatan ini adalah peserta didik mampu mengungkapkan gagasan mereka dalam sebuah tulisan satu atau dua paragraf. Bagi saya itulah kegiatan literasi itu. Ada kegiatan membaca, ada hal yang bisa ditulis dari bacaannya. Bisa dilakukan di awal, di tengah atau ketika akan mengakhiri pelajaran. Ketika guru sedang mengampu mata pelajaran tersebut.

Anis Hidayatie (doc.pri )
Anis Hidayatie (doc.pri )
Gerakan Literasi Sekolah  merupakan Langkah kecil untuk membangun peradaban baru, dari budaya oral ke literal. Dari suka berbicara menjadi suka membaca dan menuliskan yang terkandung dari bacaan, yang tersirat dalam pikiran. Ada kegiatan dimana peserta didik memeroleh kesenangan, informasi yang terkandung dalam suatu bacaan sehingga mendapatkan pengetahuan dan pengalaman untuk memenuhi keingintahuan atau kebutuhannya.

Anis Hidayatie (doc.pri )
Anis Hidayatie (doc.pri )
Satu hal penting dan mendasar yang seyogyanya dimiliki oleh setiap warga adalah apabila ingin menjadi bangsa yang maju maka salah satunya adalah melalui kegiatan literasi. Melalui budaya membaca, budaya menulis, maka  generasi yang lebih baik akan tercipta.

Anis Hidayatie (doc.pri )
Anis Hidayatie (doc.pri )
Adapun saat melakukan GLS ini, cara memilah informasi, bisa dilakukan  sebagai berikut:
1. Biasakan peserta didik mengonfirmasi informasi yang didapat.

2. Analisislah informasi yang didapat secara menyeluruh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun