Jika berbicara secara jujur, rasanya mungkin tidak ada penduduk di Indonesia yang belum pernah mencicipi mie instan seumur hidupnya. Terlebih mengkonsumsi Indomie--tanpa berniat mengesampingkan mie instan merek lain
Dan memang faktanya menurut data tahun 2017, Indomie tetap menjadi market leader untuk pasar mie instan di Indonesia dengan pangsa pasar mencapai lebih dari 70%. Sedangkan tahun 2018 hasil tersebut nampaknya tak jauh berbeda.
Mengapa mie instan menjadi primadona bagi masyarakat di Indonesia? Setidaknya terdapat tiga faktor utama yang menjadi penyebabnya.
Pertama adalah faktor harga, tidak dapat disangkal bahwa mie instan pada umumnya dibanderol dengan harga sangat terjangkau.
Dengan kisaran harga Rp. 2.500 sampai Rp. 3000, kita dapat membeli sebungkus mie instan mentah baik di pedagang maupun di supermarket besar.
Tentunya jumlah uang tersebut dapat dikatakan tidak terlalu mahal, hampir semua kalangan dapat membeli mie instan.
Faktor kedua adalah praktis atau kemudahan. Mie instan dapat ditemui di mana-mana dan sangat mudah diolah. Kita hanya membutuhkan air, panci untuk memasak dan kompor. Tidak membutuhkan waktu lama, cukup dalam tiga menit mie instan sudah dapat dinikmati. Sangat mudah tentunya.
Faktor berikutnya adalah cita rasa. Pasti semua sepakat bahwa mie instan memiliki daya tarik yang menggoda baik aroma dan rasa. Terlepas dari kandungan bahan yang kerap kali menjadi perdebatan, tetap saja mie instan selalu dirindukan banyak insan.
Dari ketiga faktor tadi, dapat disimpulkan bahwa mie instan telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Murah, mudah dan enak. Itulah kunci mengapa mie instan dapat diterima oleh masyarakat.
Bahkan masih ada sebagian orang yang menjadikan mie instan sebagai lauk pendamping nasi untuk disantap. Komentar mereka adalah kenyangnya menjadi dua kali lipat. Walaupun sebetulnya dari sudut pandang kesehatan memakan mie instan dengan nasi sangat tidak dianjurkan, mengingat keduanya merupakan karbohidrat.
Persaingan Pasar Mie Instan di Indonesia
Makanan pemersatu, karena mie instan dapat diterima semua kalangan. Mulai dari pekerja kasar sampai direktur, semua pasti telah menikmati gurihnya mie instan.