Mohon tunggu...
Andri Faisal
Andri Faisal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Seorang dosen manajemen keuangan dan Statistik. Peminat Sastra dan suka menulis fiksi. Suka Menulis tentang keuangan dan unggas (ayam dan burung) http://uangdoku.blogspot.com http://backyardpen.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | Ismail the Forgotten Arab [Bagian 24]

23 September 2017   07:03 Diperbarui: 23 September 2017   07:17 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

"Itu bukan perkara yang sulit karena aku bisa mengajarkan mereka. Apakah kau pernah memegang mortir?"

"Hmm.. aku juga belum memakai mortir sama sekali, aku harus mendapatkan pengajaran yang terlebih dahulu"

"Mortir tidak sulit sekali. Hanya memasukan pelurunya ke dalam laras mortir tersebut akan meluncur dengan gerakan parabola dan kemudian meluncur ke bawah menghantam lubang lawan. Yang harus kau perhatikan adalah kau harus mengenai sasaran dan bisa kau gunakan kompas untuk menentukan arah"

Aku tertarik dengan hal tersebut. Aku tidak menyangka dapat menggunakan senjata canggih padahal saat di negeri hanya mengenal senjata biasa saja yang menggunakan serbuk mesiu dan biji timah.

Kalau aku mempunyai mortir dan saya akan menyerang pasukan Australia namun saya tidak boleh berkhayal. Dengan tembakan dari sniper maka mereka juga pasi akan gentar. Aku ingin mendapatkan pelatihan dari pasukan sniper.

"Tetapi sniper juga cukup efektif Letnan. Aku akan bisa menyerang mereka. Ada seorang komandan yang aku kira sangat kharismatik. Aku bisa saja menembaknya suatu saat agar ia tidak menyerang kita"

"Tidak...tidak...tidak. Aku tidak mengizinkan hal seperti itu karena hal itu berbahaya kau hanya memasukkan dirimu dalam bahaya yang sangat hebat"

"Aku lihat panglima tersebut cukup kharismatik dan membuat pasukan Australia  ganas dan maju ke sana. Aku ingin mengakhiri perlawannya"

"Kau kira...." Ia sempat terhenti untuk satu menit lamanya. Aku seolah melihat jarum jam kecil memutar dengan cepat dan aku ternganga "Pasukan Australia tidak mempunyai banyak komandan"

"Ya, setidaknya tuan kita bisa menyerang mereka disini dan kita bisa menududuki tempat ini"

"Hmm..kita harus membutuhkan banyak orang untuk menduduki sektor ini. Aku khawatir kalau kita tidak mempunyai kekuatan yang banyak malah kita yang dihabisi seperti sektor 17. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun