Mohon tunggu...
AmYu Sulistyo
AmYu Sulistyo Mohon Tunggu... Mahasiswa -

@amyu12 || Ambar Sulistyo Ayu || Seorang Calon Perencana yang Real akan merealisasikan rencana membuat Kota Impian dunia || T.PWK Undip 2012 || Project taker

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

SBY Menangis karena Mahasiswi Ini

1 Maret 2014   05:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:21 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_314478" align="aligncenter" width="320" caption="Mbak Birrul menyalami Presiden SBY"][/caption]

Birrul Qodriyah, seorang anak petani dengan segudang cita-cita yang tinggi. Hampir tidak mungkin bagi dia untuk mencapai cita-citanya, karena banyak sekali anak petani yang begitu dia lulus menempuh pendidikan kemudian menikah atau langsung bekerja. Dan Mbak Birrul tidak, ia memendam keinginan besar yang ia pajang di dinding kamarnya. Ia ingin menjadi seorang dokter. Padahal bapaknya ingin dia menjadi guru, selain biayanya masih terjangkau, Guru lebih terjamin pekerjaannya, namun mbak Birrul tetap memantapkan diri dengan cita-citanya.

[caption id="attachment_314490" align="aligncenter" width="300" caption="FB mbak birrul penuh dengan ucapan Selamat dari teman2nya karena masuk berita nasional."]

1393601486419050192
1393601486419050192
[/caption]

Dengan ketekunannya belajar, mbak Birrul dengan mudahnya mendapatkan kesempatan untuk menempuh pendidikan di jurusan Ilmu Keperawatan UGM, memang sedikit terpeleset dari cita-cita awalnya, namun beliau menjalaninya dengan sepenuh hati.
Dan jika kita dapat melihat siapa Birrul Qodriyah sekarang, beliau masuk media elektronik nasional, tak kurang, 3 media memberitakannya, dan press release di website presiden juga memberitakannya, Mbak Birrul mampu membuat Bapak Susilo Bambang Yudhoyono menangis, bagaimana tidak, ceritanya hingga dia bisa berkuliah menggetarkan hati bapak presiden, wanita mungil ini tidak membuat presiden meremehkannya, malah bapak presiden menitikkan air mata saat mendengarkan ceritanya. Bagi mbak Birrul, berkat beasiswa bidikmisi yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu tapi bercita-cita tinggi, mbak Birrul mampu menempuh pendidikan tinggi, bahkan berhail menjuarai kompetisi Mahasiswa Berprestasi Nasional 2013 meskipun hanya juara 4.
Kebetulan, mbak Birrul yang setia dengan almamater cream-nya itu pernah sowan ke Universitas Diponegoro dalam acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset BEM KM Undip, yaitu mawapres Institute. Dalam acara tersebut juga hadir mas Greget Kalla Buana, mawapres dari UNS 2012 dan mbak Infra Ranisetya, mawapres Undip 2012.

[caption id="attachment_314480" align="aligncenter" width="300" caption="Mbak Birrul menjawab pertanyaan audience dalam Mawapres Institute Undip 2013"]

13936010591780645633
13936010591780645633
[/caption]

[caption id="attachment_314483" align="aligncenter" width="300" caption="Mbak Birrul bersama dengan EO dan pembicara M-Stute lainnya"]

13936011941879805317
13936011941879805317
[/caption]

Dalam bingkai ceritanya, mbak Birrul bercerita tentang kisah hidupnya, tips suksesnya adalah dengan menuliskan planning hidupnya dan dipamerkan kepada semua orang agar menjadi cambukan bagi dia untuk menepati planning tersebut.

[caption id="attachment_314494" align="aligncenter" width="300" caption="Mbak Birrul menerima plakat dari Mas Raju, Mawapres 2 Undip 2012"]

13936015932143690186
13936015932143690186
[/caption]

Sebelum cerita kisah singkat mbak Birrul, terlebih dahulu saya mau menceritakan pertemuan pertamaku dengan beliau, jadi setahu saya sebelum mendapatkan beasiswa bidikmisi, mbak Birrul mendapatkan beasiswa Etos (dari Dompet Dhuafa, jadi merasa legalah yang pernah berzakat di sini karena tepat sasaran. Hehehe) Nah dari situlah wakil menteri saya mas Raju yang juga mahawsiswa berprestasi mempunyai nomer beliau, kemudian ga ada yang kerjanya sewoles aku di kepanitiaan, akhirnya aku diutus untuk njemput mbak birrul. Nah saat nyoba sms, balesnya lama banget, tapi ga kaget dan ga ku kejar-kejar, kebetulan aku tipe orang yang sama, males pegang hape kecuali perlu banget. Nah singkat cerita aku menjemputnya di terminal Banyumanik, sempat kucing2an karena ternyata mbak Birrul turunnya ga diterminalnya, akhirnya aku menemukannya, seorang wanita mungil berjilbab ungu yang saat dibonceng enteng banget, hehehehe.

[caption id="attachment_314485" align="aligncenter" width="300" caption="Ini Fotoku bersama dengan mbak Birrul di halaman JAFT Undip"]

1393601264101567853
1393601264101567853
[/caption]

Kesan pertama, ku pikir perbincangan di motor akan garing dan aku akan ngebut sampai undip, tapi ternyata obrolan kami yang ngalor ngidul bikin aku pelan-pelan pas nyetir motor. Akupun buka-bukaan cerita mengapa lewatnya jalan dalem, bukan jalan raya.
"Mbak Birrul, saya ga punya SIM lhoo.. Makanya aku ga berani lewat jalan raya."
"Hahaha, aku kira karena mbak ga pake helm jadi adik nglewatkan saya di jalan sepi. Gimana kalo mbak pinjemi SIM." Kamipun tertawa, mbak Birrul cerita ke aku, sebelumnya dia minus fasilitas, ndak punya Laptop, motor, apalagi SIM, semua dia peroleh dari hadiah-hadiah lomba yang dia ikuti selama ini. Sementara aku hanya bisa cerita kalau paper dan makalahku sering sekali ditolak oleh penyelenggara lomba (maklum, bikinnya seakan2 bandung bondowoso, semalem jadi. Hehehe)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun