Perkembangan media yang sangat pesat terutama pengguna internet atau media onine yang tumbuh pesat pada kisaran tahun 1990-an berupa jaringan.Â
Program yang disebut WWW (World Wide Web) berjalan dengan perkembangan komunikasi yang semakin berkembang, kebutuhan informasi yang semakin meningkat.Â
Media dijadikan sebagai alat atau sarana menyampaikan, meneruskan, dan menyebarkan sebuah pesan, terlihat dari media online yang menyampaikan informasi berbasis internet sistem yang ikut serta dalam perkembangan komunikasi.Â
Diseluruh dunia, surat kabar online dan media berita online lainnya tumbuh pesat selama terakhir 1990-an. Karena sebagian besar surat kabar tidak secara online kehadirannya sebelum mempopulerkan WWW, dan mengambil keuntungan dari kemudahan penggunaan dan ketersediaan umum yang hasilnya adalah ekspansi cepat dari berita online.
C. Sejarah dan Perkembangan Media Online di Indonesia
Di zaman yang semakin berkembang kita dimudahkan untuk mengakses apapun melalui perangkat komputer yang telah terhubung dengan internet. Terlebih generasi muda yang lebih suka bermain internet dibandingkan membeli majalah atau koran.Â
Di Indonesia Harian Sinar Harapan menutup usahanya pada tanggal 1 januari 2016 lalu, menyusul harian Bola, Soccer, Jurnal Nasional, Majalah Tajuk, Prospek, dan Fortune. Paul Gillin, konsultan teknologi informasi dari Massachusetts menyatakan bahwa model bisnis media cetak tidak lagi mungkin bertahan.Â
Perkembangan ekonomi sedang bergerak melawan bisnis cetak. Media cetak melibatkan banyak karyawan, sehingga biaya produksi lebih mahal dari media online, maka dari itu media online kini telah meraja-rela ke semua golongan dan mengambil alih posisi media cetak.
Fenomena media online yang diprediksi akan menggantikan media cetak juga terus meningkat di Indonesia.Â
Dalam kurun waktu 9 tahun terjadi peningkatan sepuluh kali lipat. Dari Data Badan Pusat Statistik, tahun 2005 pengguna internet di Indonesia mencapai 3,34 persen, kemudian pengguna internet mengalami kenaikan yang cukup signifikan menjadi 35,64 persen di tahun 2014. (BPS, 2005. (dalam Kusuma, 2016)).
Perkembangan media online kini menjadi ancaman bagi koran dan media cetak. Pesatnya perkembangan internet telah mendorong masyarakat untuk mengakses media online melalui handphone atau gadget.