KRL dengan 12 gerbong penumpang atau saya gunakan sebutan kRL Coli Ranjang (Commuter Line Rangkaian Panjang), inilah salahsatu langkah PT KCJ melakukan inovasi dan terobosan bagi para pengguna KRL Jabodetabek.
Peningkatan jumlah penumpang KRL Commuter Line dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang pesat. Tahun 2011, jumlah penumpang KRL baru sebanyak 331.760 orang perhari. Namun di tahun 2015, rekor tertinggi jumlah penumpang mencapai 914,840 orang/hari.
Lantas upaya apa yang telah dilakukan oleh PT KCJ? Untuk bisa mencapai jumlah angkut 1,2 juta penumpang perhari, PT KCJ terus menambah setiap tahunnya sarana kereta rel listrik (KRL) yang mayoritas didatangkan dari Jepang. Selain itu, jumlah perjalanan KRL juga terus bertambah setiap tahunnya.
Selain menambah sarana KRL, peningkatan kapasitas angkut juga dilakukan oleh PT KCJ dengan menambah jumlah gerbong KRL. Dari yang sebelumnya 8 gerbong penumpang per rangkaian KRL ditambah menjadi 10 gerbong penumpang. Dan yang sudah 10 gerbong penumpang ditambah menjadi 12 gerbong penumpang per rangkaian, khususnya di lintas yang sibuk/padat jumlah penumpangnya.
PT KCJ juga terus menyiapkan perpanjangan peron stasiun agar penumpang bisa naik turun dengan nyaman terutama stasiun-stasiun yang akan dilintasi KRL Commuter Line SF (stamformasi) 12 atau 12 gerbong. "Ada 16 stasiun yang peronnya masih pendek kita akan perpanjang. Ditargetkan Desember ini selesai," imbuh Fadhil.
"Coli Ranjang" Siap Dioperasikan
Sembari menunggu selesainya perpanjangan peron, KRL Commuter Line dengan 12 gerbong penumpang akan mulai dioperasikan minggu depan. Realisasi pertama KRL 12 gerbong penumpang akan dioperasikan untuk melayani lintas Bogor-Jakarta Kota. Sebab, lintas Bogor-Jakarta ini merupakan lintas dengan jumlah penumpang yang terbanyak. Fadhil berharap pengguna KRL terutama yang akan naik di stasiun lintas Bogor-Jakarta Kota mengetahui bila untuk sementara dua gerbong penumpang paling belakang belum bisa mendapatkan peron.