"Tapi kan udah tunangan. Emang masih belum boleh?" tanyanya.
"Ya belum. Kan belum nikah. Kalo emang niatnya taarufan, sebelum nikah gak boleh berdua-duaan," jelasku.
Akhir-akhir ini saya mendengar istilah 'pacaran islami' dan banyak juga teman-teman yang menggunakan istilah taaruf namun dalam praktiknya tidak sesuai dengan syariat. Ada beberapa teman yang mengatakan; "Ah, Aku pacarannya islami kok. Aku pacarannya biasa-biasa aja kok, gak pegangan tangan kok, cuma ngobrol-ngobrol aja, gak ngapa-ngapain kok."
Memangnya ada yah 'pacaran islami'? Tentu saja tidak ada.
Lalu, bagaimana mereka yang menyebut dirinya taarufan kemudian mereka jalan berdua, ketemuan berdua, berboncengan berdua? Apakah mereka pantas menyebut dirinya tidak pacaran? Atau apakah mereka sesungguhnya pacaran dan hanya saja berlindung dalam istilah yang syar'i untuk memuliakan diri sendiri. Sejujurnya saya pun tidak paham mengapa bisa terjadi demikian. Apakah pemahaman yang beda atau kurang paham. Semoga hati mereka dilembutkan agar tidak memunafikan diri sendiri.