Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saatnya Masyarakat Hijrah Menuju Budaya Literasi

13 September 2018   07:36 Diperbarui: 13 September 2018   08:06 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Literasi Media - http://ikapolunhas.com

Perkembangan informasi di era teknologi seperti sekarang ini memang begitu pesat. Dalam hitungan detik, informasi dari negara lain, bisa dengan cepat kita dapatkan. Dalam waktu yang relative singkat, informasi itu bisa langsung diakses ke pelosok negeri. Semuanya itu berkat perkembangan teknologi dan informasi saat ini. Teknologi juga telah mempengaruhi gaya hidup seseorang, untuk mendapatkan informasi. Hanya dengan bermodal smartphone, seseoarang bisa dengan mudah mendapatkan informasi dengan mudah. Begitu juga dengan proses penyebarannya, hanya dengan satu klik saja, informasi apapun itu bisa langsung menyebar.

Persoalannya, informasi yang berkembang di era teknologi seperti sekarang ini tidak hanya informasi yang mengandung konten positif saja, tapi juga banyak informasi yang mengandung konten negative. Tidak hanya informasi yang penuh inspirasi, tapi juga informasi yang penuh dengan provokasi juga ikut menyebar. 

Bahkan, dalam beberapa tahun belakang ini, informasi yang berisi kebencian juga begitu masif terjadi. Dengan tertangkapnya organisasi Saracen dan MCA beberapa waktu lalu, menunjukkan bahwa penyebaran berita bohong dan hate speech itu begitu nyata. Kondisi ini semakin mengkhawatirkan, ketika tingkat literasi masyarakat kita belum sepenuhnya terjadi.

Tidak sedikit dari masyarakat yang menjadi korban berita bohong, lantaran begitu mudah percaya tanpa melakukan cek ricek. Informasi yang muncul di media sosial atau media massa, dianggap sebagai sebuah kebenaran. Padahal, berita bohong tersebut sengaja dimunculkan di media sosial ataupun media massa, mempunyai tujuan yang tidak baik. Hanya saja, masyarakat cenderung langsung percaya, karena informasi tersebut dikatakan oleh tokoh masyarakat. Sementara si tokoh masyarakat sendiri juga mendapatkan informasi dari orang lain, yang belum tentu juga tingkat kebenarannya.

Nah, di tahun politik seperti sekarang ini, penyebaran berita bohong dan kebencian diperkirakan masih akan terjadi dan berpotensi menguat. Jika belajar dari pilkada DKI dan pilkada serentak beberapa waktu lalu, menunjukkan bahwa bibit kebencian yang disebar melalui media sosial terus terjadi. Dan ironisnya, tidak sedikit pula dari masyarakat yang menjadi korban provokasi. Bahkan, masyarakat sudah terbelah antara pendukung A dan pendukung B. Aksi penolakan terhadap tokoh tertentu juga mulai bermunculan. Dan tak lama dari peristiwa penolakan tersebut, media sosial kembali ramai dengan informasi-informasi yang menyesatkan. Dititik inilah pentingnya literasi media.

Literasi media disini maksudnya adalah upaya cek ricek dan memastikan apakah informasi yang beredar tersebut factual, valid, dan tidak direkayasa. Bagaimana caranya? Di era teknologi seperti sekarang ini, tidak sulit untuk mencari informasi pembanding. Carilah informasi dari media mainstream yang memang sudah jelas kredibilitasnya. Jika masih ragu, tanyakan kepada pihak-pihak yang memang kompeten. Jika masih ragu juga, tanyakan pada diri Anda sendiri. Informasi atau berita tersebut kira-kira masuk logika atau tidak. Jika kita menemukan adanya kejanggalan dalam informasi tersebut, maka janganlah menyebarkan informasi yang salah tersebut. Karena hal itu bisa berpotensi menjadi provokasi di dunia maya.

Selain membiasakan budaya literasi media ini generasi di era milenial ini juga harus mulai membiasakan diri untuk menyebarkan pesan-pesan yang factual, valid, inspiratif dan penuh kedamaian. Hal ini penting agar bisa menetralisir pesan-pesan negative yang sudah terlanjur menyebar di dunia maya. Mari kita jadikan semua ini sebagai momentum untuk melakukan perbuatan baik. Mari kita hijrah menuju literasi media, agar masyarakat Indonesia tidak mudah diprovokasi oleh informasi bohong dan pesan kebencian.

                                                                                                                      

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun