Berbagi ke Seluruh Penjuru Negeri

Kemarin, semua umat muslim merayakan hari raya kurban, Idul Adha. Dan salah satu tradisi yang tidak bisa dilewatkan pada momen ini adalah penyembelihan hewan kurban. Tradisi ini terjadi bagi umat muslim diseluruh penjuru negeri. Hewan yang dibeli dari hasil jerih payah, kemudian dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan. Inilah tradisi berbagi secara massal. Tradisi berbagi kebaikan ke seluruh penjuru negeri. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di negara Asia, Timur Tengahm hingga ke Eropa sana.

Tradisi berbagi ini, tidak bisa dilepaskan dari semangat ikhlas yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim. Ketika itu, Nabi Ibrahim mendapatkan wahyu untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail. Setelah bertahun-tahun menunggu dan baru dikaruniai keturunan, justru ada perintah untuk menyembelih anaknya. Perintah itupun dikomunikasikan dengan Ismail. Setelah keduanya, tibalah di hari penyembelihan. Ketika Ismail mau disemeblih, Allah SWT menggantinya dengan seekor domba. Hal yang babisa dipetik dari peristiwa ini adalah, jika kita mau mengorbankan hal yang kita cintai, Allah SWT akan memberikan gantinya. 

Dan tradisi berkurban ini, akhirnya dilakukan setiap tahun. Tradisi berbagi melalui idul kurban ini, semestinya terus dipelihara dan disebarluaskan kepada generasi berikutnya. Memang terkesan sepele. Namun kekuatan berbagi dengan sesama ini, akan menjadi kekuatan besar jika dilakukan di seluruh penjuru negeri ini. Dengan adanya semangat berbagi, maka akan terbangun kepedulian sosial yang tinggi. Tidak ada lagi sikap acup tak acuh antar sesama. Jika ada yang membutuhkan pertolongan, kita akan langsung memberikan pertolongan tanpa harus menanyakan latar belakangnya.

Semangat saling peduli inilah yang dibutuhkan Indonesia saat ini. Kerena Indonesia merupakan negara besar, dengan tingkat keberagaman cukup tinggi, berpotensi dihantam ancaman perpecahan. Propaganda radikalisme di dunia maya dan nyata, begitu masif terjadi saat ini. Semua orang dengan mudahnya saling membenci, tanpa alasan yang jelas. Banyak pertemanan putus hanya karena berbeda pandangan. Kebencian ini, nampanya terus diarahkan pada isu politik nasional. Pilkada DKI Jakarta menjadi contoh yang gamblang. Semoga pilkada berikutnya dan pemilihan presiden mendatang, tidak lagi diprovokasi seperti DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

Mari kita saling peduli, dengan membiasakan berbagi antar sesama. Hari raya kurban, merupakan momentum bagi umat muslim, untuk melakukan pengorbanan. Tidak hanya mengorbankan keuangan untuk dibelikan hewan kurban, tapi juga mengorbankan segala sifat jelek dan digantikan dengan semangat untuk saling berbagi. Ingat, Islam merupakan agama yang bermanfaat untuk kebaikan umat. Dengan saling berbagi, maka akan melahirkan kebaikan bagi kita, dan sekeliling kita hingga dalam scope yang luas, yaitu negara Indonesia.