Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebaikan yang Merugikan

23 Oktober 2019   07:06 Diperbarui: 23 Oktober 2019   07:13 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebaikan itu kalau dilakukan sesuai dengan niat tentunya akan menjadi Pahala. Akan menjadi sia-sia kalau setiap kebaikan yang dilakukan diceritakan agar orang lain tahu, bahwa Anda sudah berbuat kebaikan.

Agak aneh memang, kalau untuk melakukan sebuah kebaikan itu dipandang secara transaksional, dilihat dulu Untung ruginya. Padahal kebaikan itu erat kaitannya dengan ketulusan, tidak ada sedikitpun unsur untung rugi didalamnya.

Seorang sahabat merasa kecewa sudah menolong temannya dalam keadaan kesusahan, karena balasan yang diterima tidak sebanding dengan pertolongan yang sudah diberikan.

Sehingga dia menganalogikan seperti menolong anjing yang terjepit, Setelah dilepaskan malah dia yang digigit. Kalau mau ditelaah dari peristiwa itu, meskipun itu hanya analogi.

Menolong anjing yang terjepit adalah sisi rasa empati yang memang harus dimiliki setiap manusia, anjing sebagai mahluk Tuhan, dia juga berhak untuk mendapatkan pertolongan.

Namun ketika sudah dilepas, dia malah menggigit orang yang menolongnya, itu adalah sisi lain diluar dari nilai kebaikan yang sudah dilakukan, cara terbaik menyikapinya adalah dengan menganggapnya sebagai sebuah musibah.

Saya mencoba menjelaskan seperti itu pada sahabat saya, namun dia sulit sulit menerima kenyataan yang menyakitkan tersebut. Bisa jadi dia punya ukuran tersendiri tentang makna sebuah kebaikan, saya pun tidak memaksanya untuk menerima penjelasan Saya.

Memang pada kenyataannya ketika Kita menolong seseorang, ujian pertama yang Kita hadapi adalah ujian keikhlasan. Kalau Kita sudah niat dalam hati ingin menolong seseorang, tentunya niat karena Allah, bukan karena yang lainnya.

Kalau sudah Lillah akhirnya mendapat musibah, itu artinya Allah punya Rencana Baik yang lain dibalik musibah tersebut. Tidak perlu menyesali amal baik yang sudah dilakukan, karena hanya Akan sia-sia amal yang sudah dilakukan.

Tidak ada kebaikan yang merugi, selama kebaikan tersebut dilakukan niat karena Allah, bertawakal saja pada Allah, berprasangka baik saja pada Allah, bahwa Allah akan memberikan yang terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun