PAN bisa dibilang partai yang selalu dirundung keberuntungan. Selalu bermain aman, dan tidak ingin terlibat dalam hiruk-pikuk politik yang gak ada juntrungannya.
Dalam politik tidak banyak yang bermain dengan resiko, yang banyak safety player, begitulah umumnya mentalitas politisi. Sebagai sebuah Partai, PAN tergolong sebagai safety player, pintar melihat dan memanfaatkan peluang.
Sinyalemen Sandiaga Uno akan bergabung dengan PAN bukanlah isapan jempol. Kalau ini betul-betul terbukti, dan benar terjadi, maka PAN seperti ketiban durian runtuh.
Bagaimana tidak, sebagai kandidat Capres 2024, jelas Sandiaga tergolong kandidat yang sudah memiliki investasi secara elektoral yang bagus. Ditambah lagi dia bisa memposisikan dirinya ditengah konflik Kubu Prabowo dan Kubu Jokowi.
Kelebihan lainnya, PAN tidak perlu susah payah untuk menggalang dana untuk keperluan logistik, karena sebagai pengusaha yang sukses, Sandiaga cukup memiliki modal untuk kepentingan tersebut.
Tulisan ini tidak ingin membahas kenapa Sandiaga pindah gerbong, karena tanpa dijelaskan publik pun akan tahu sendiri. Begitulah politik, ketika kenyamanan dan keuntungan dalam berkoalisi dirasa tidak ada manfaatnya, maka pindah haluanpun menjadi pilihan.
Sandiaga adalah Salah satu asset kepemimpinan Nasional yang sudah Go Pubic,Â
dia tidak lagi perlu polesan, dia sudah dikenal masyarakat. Secara kapasitas pun tidak lagi perlu dipertanyakan.
Memilih hengkang dari Gerindra adalah keputusan yang tepat, kalau hal itu benar-benar terjadi. Hanya saja soal pilihannya bergabung dengan PAN, biarlah itu Sandiaga sendiri yang tahu.
Ikut kontestasi Pilpres 2019 adalah sebuah proses pembelejaran politik yang baik bagi Sandiaga, menjadi tahu bagaimana melihat secara langsung peta Pemenangan, dan mengerti kondisi dilapangan.
