Mohon tunggu...
ahmad jono
ahmad jono Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Simple saja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Muhammadiyah Akui Metode Wujudul Hilal dalam Penentuan Awal Puasa Salah

25 Juni 2013   11:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:27 3719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Muhammadiyah yang menentukan awal puasa berdasarkan hisab dengan pendekatan wujudul hilal ternyata salah. Pakar astranomi Prof Thomas Djamaluddin pun sudah mengingatkan bahwa metode yang digunakan Muhammadiyah itu sudah jadul alias usang.

Pengakuan jujur bahwa metode itu sudah usang dari Ketua Divisi Hisab Majelis Tarjih dan Tajdid, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Agus Purwanto.

Agus yang merupakan doktor fisika teori dari Universitas Hiroshima Jepang mengakui Wjudul Hilal Muhammadiyah tidak jelas.

Kata Agus, akan melakukan revisi wujudul hilal dalam arti yang sebenarnya dalam sebuah musyawarah di lingkungan organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan itu.

Kejujuran Agus juga mengatakan, Muhammadiyah tidak mengggunakan Imnakunur Rukyat, karena tidak jelas ukurannya.

Kata Agus, tidak suka dengan parameter yang tidak jelas seperti dalam ketinggian 2 derajat, 4 derajat, 5 derajat, 9 derajat sebagai kriteria visibilitas.

Justru yang sangat menarik Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) memberikan nasehat agar Muhammadiyah dalam menentukan awal dan akhir puasa menggunakan dalil hadits dengan rukyatul Hilal.

Melalui ketua DPP HTI, Farid Wajdi meminta Muhammadiyah yang dalam ajaran pengamalannya berdasarkan Quran dan hadits, harusnya dalam penentuan awal dan akhir puasa harus berdasarkan hadits yaitu penentukan awal puasa dengan melihat hilal.

SUMBER TULISAN

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun